Jumat 27 Jan 2023 14:26 WIB

Membaca Langkah Erick Thohir Sebagai Cawapres 2024

Erick adalah eksekutor lanjutan dari berbagai program kepemimpinan presiden Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai calon wakil presiden  yang punya rekam jejak baik.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai calon wakil presiden yang punya rekam jejak baik.

Oleh : Amir Faisal Nek Muhammad, Founder Perfekto untuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,

Pilpres 2024 tanpa terasa semakin dekat, begitu pula dengan beberapa koalisi partai politik pun semakin mengerucut. Demikian halnya koalisi yang semakin mengarah dalam mengusung Erick Thohir sebagai cawapres pada pilpres 2024. Berbagai prestasi yang dicapai Erick sebagai Menteri BUMN memang sudah selayaknya ia menjadi jalan tengah atau titik pemersatu bagi koalisi partai politik saat ini.

Sudah menjadi kelaziman politik di republik ini bahwa sosok cawapres cenderung dilihat dari sejauh mana kekuatannya dari sisi elektabilitas, keterwakilan gologan wilayah serta prestasi dan rekam jejaknya. Sedangkan Erick Thohir telah berada di posisi itu semua. Terlebih Erick selama ini cukup dikenal sebagai seorang yang mampu merangkul semua pihak dengan kekuatan modal politik yang melekat pada diri dan jaringannya.  

Hal ini tidak datang dari ruang yang hampa atau tanpa sebab. Beberapa hasil survei dan jajak pendapat akhir-akhir ini semakin membuat nama Erick dikenal dekat dan mendapat dukungan dari berbagai kalangan publik, baik itu dari kalangan generasi milenial, ulama hingga para pengusaha dan penguasa di berbagai wilayah Indonesia.

Tentu sedikit berbeda ketika membaca Erick sebagai menteri BUMN dengan Erick sebagai cawapres. Saat Erick sebagai menteri, ia adalah menteri andalannya Presiden Joko Widodo yang sukses menata dan membuat BUMN mengalami kemajuan sesuai keinginan Presiden Joko Widodo.

Berbeda halnya ketika membaca Erick sebagai cawapres, Erick adalah eksekutor lanjutan dari berbagai program kepemimpinan presiden Joko Widodo. Dengan peluang besar yang dimiliki Erick sebagai cawapres ini tentu banyak pengamat politik yang memprediksi bahwa Erick bersedia menjadi cawapres dikarenakan telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.

Barangkali prediksi terhadap Erick tersebut tidaklah keliru. Sebab publik mengetahui langsung bahwa tidak ada yang meragukan kedekatan Erick dengan Presiden Joko Widodo, bahkan dengan Ketua Umum PDI-P Megawati sekalipun.

Jika dibaca dari sisi partai politik, selain PPP, Golkar, PAN juga tampak semakin serius mengarah pada sosok Erick. Bahkan PAN dianggap sebagai partai yang siap pasang badan untuk mendorong Erick sebagai cawapres di koalisinya.

Pemetaan politik sedemikian dapat diperoleh ketika kita fokus memahami dinamika internal masing-masing partai politik hingga fenomena semakin mengerucutnya koalisi partai politik menuju hari pendaftaran capres/cawapres 2024. Membaca dari sisi simulasi pasangan capres/cawapres pun bisa dipahami arahnya. Beberapa lembaga media arus utama di republik ini justru membuat semua capres yang berpasangan dengan Erick cenderung berpotensi menang. Sebut saja pasangan Ganjar-Erick, Prabowo-Erick hingga Anies-Erick.

Simulasi sedemikian semakin memberi sinyal kepada publik bahwa peluang Erick menjadi cawapres telah mendapat karpet merah bagi dominasi partai politik. Fakta inilah yang kemudian disebut bahwa kemampuan Erick benar adanya dalam merangkul semua pihak.

Selanjutnya, membaca Erick dari sisi perannya dalam pilpres periode lalu dan dikaitkan dengan relasi dirinya sebagai seorang yang berpengaruh di luar Pulau Jawa juga menjadi perekat bagi partai dalam menerima tawaran Erick sebagai cawapres. Dengan membaca Erick sebagai cawapres dari semua sisi, di situ akan ditemukan validitas saat melihat peta kemenangan dalam pilpres 2024.

Barangkali di antara kita ada yang sepakat bahwa pasangan capres/cawapres dapat diprediksi kemenagannya meskipun pilpres 2024 belum usai. Penalaran politik seperti ini tentunya bukan sebuah khayalan atau subjektifitas yang syarat dengan keberpihakan politik. Tetapi, semua itu berangkat dari cara pikir dan cara membaca potensi yang melekat pada pasangan capres/cawapres.

Dalam konteks ini, pula dapat ditarik benang merah bahwa sosok Erick dapat disebut sebagai tiket kemenangan bagi siapa pun capresnya. Disadari atau tidak, hari ini rakyat Indonesia membutuhkan pasangan pemimpin nasional yang mampu saling mengisi peran dalam mendorong perwujudan visi dan misi negara.

Jika Erick nantinya terpilih sebagai cawapres, maka tidak diragukan lagi bahwa semua program presiden di 2024 akan terlaksana secara efektif dan efisien. Sebab semua ini telah dibuktikan melalui cara kerja Erick sebagai menteri BUMN yang begitu mengharumkan nama baik BUMN.

Bayangkan bagaimana nantinya Erick sebagai wakil presiden 2024? Pasti Indonesia akan semakin maju karena wakil presidennya cemerlang dalam membantu presiden RI untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua ini tentunya sangat tergantung bagaimna pembaca mampu melihat dan menentukan sikap terkait kekuatan Erick sebagai cawapres menuju posisi wapres di tahun 2024. Wait and see!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement