Senin 23 Jan 2023 13:51 WIB

Publik Puas Kinerja Jokowi, Erick Thohir: Bukti Kerja Pemerintah di Arah yang Benar

Pemerataan menjadi kunci dalam menumbuhkan ekonomi di Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
 Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 76,2 persen adalah penanda pembangunan Indonesia berada di arah yang benar. (ilustrasi).
Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Pres
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 76,2 persen adalah penanda pembangunan Indonesia berada di arah yang benar. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mencapai 76,2 persen adalah penanda pembangunan Indonesia berada di arah yang benar. Erick mengatakan, Jokowi senantiasa mengarahkan pembangunan dengan pemerataan ekonomi dalam menumbuhkan pusat perekonomian baru dan juga pembukaan lapangan kerja.

"Pak Jokowi sejak awal menekankan pentingnya Indonesia Sentris, pemerataan menjadi kunci dalam menumbuhkan ekonomi. Hal ini yang saya rasa mendapat apresiasi dari masyarakat," ujar Erick pada Senin (23/1).

Baca Juga

BUMN sebagai sepertiga kekuatan ekonomi bangsa, Erick sejak awal fokus dalam menerjemahkan arahan Jokowi dalam meningkatkan infrastruktur seperti jalan tol Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Bagi Erick, infrastruktur memegang peranan penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

"Pak Presiden begitu concern dengan hal ini, kalau kita lihat, biaya logistik Indonesia masih cukup tinggi mencapai 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Erick menyampaikan, kemajuan progres infrastruktur tentu buah dari sinergisitas banyak pihak, termasuk Kementerian PUPR. Dia mengatakan secara intens berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam mengawal progres pembangunan JTTS.

Untuk tahun ini saja, Erick sampaikan, PT Hutama Karya (Persero) akan merampungkan lima ruas JTTS, meliputi Tol Simpang Indralaya-Muara Enim (Seksi Simpang Indralaya-Prabumulih), Indrapura-Kisaran (Seksi 1 dan 2), Binjai-Langsa (Seksi Binjai-Pangkalan Brandan), Sigli-Banda Aceh (Seksi 1,5,6), dan Tol Pekanbaru-Padang (Seksi Bangkinang-Pangkalan).

"Mimpi besar kita menyambungkan Sumatera, dari ujung Aceh hingga Lampung. Harapannya, bisa muncul pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah yang dilewati tersebut," lanjut Erick.

Tak hanya jalan tol, Erick juga mengerahkan sejumlah BUMN yang bergerak di sektor transportasi, pelabuhan, dan bandara untuk meningkatkan layanan dan juga memperkuat ekosistem dalam menekan tingginya biaya logistik.

Erick mencontohkan bagaimana Bandara Kualanamu di Sumatera Utara bertransformasi dengan menggandeng mitra strategis, GMR Airports. Kerja sama tersebut mendorong peningkatan kualitas pengelolaan Bandara Kualanamu menjadi lebih profesional.

"Tak hanya itu, Bandara Kualanamu juga menjadi hub internasional dan menjadi hub pariwisata dan kargo. Hal ini akan memperbaiki rantai pasok kita menjadi lebih baik," ucap Erick.

Erick mengatakan pekerjaan rumah Indonesia ialah dapat meneruskan pencapaian yang sudah baik menjadi lebih baik. Bagi Erick, konsistensi menjadi salah satu faktor yang acap menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Jangan pemerintahan berganti, semua yang sudah baik ikut berganti. Kita harus berpikir lebih besar untuk bangsa, siapa pun pemimpinnya, konsistensi adalah kunci dalam menjaga tren positif ini," kata Erick menambahkan.

Hasil survei yang diselenggarakan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 7 sampai 11 Januari 2023, mencatat bahwa 76,2 persen responden puas atau sangat puas terhadap kinerja Jokowi.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, kepuasan responden terhadap kinerja Jokowi mengalami peningkatan selama beberapa bulan terakhir. "Dilihat dari tiga bulan terakhir, kinerja presiden ini mengalami peningkatan dalam persepsi positif masyarakat dari 62,6 persen pada September 2022 menjadi sekarang 76,2 persen. Peningkatannya cukup signifikan," kata Djayadi saat memaparkan hasil survei bertajuk "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, di Jakarta, Ahad (22/1/2023).

Djayadi menyebutkan, tingkat kepuasan responden selaras dengan peningkatan kepuasan masyarakat terhadap situasi ekonomi nasional dan penegakan hukum. Djayadi mengatakan, terdapat 1.221 responden melalui metode random digit dialing (RDD) atau proses pembangkitan nomor secara acak dengan margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement