Selasa 17 Jan 2023 12:55 WIB

Jokowi Minta Bulog Tangani Kenaikan Harga Beras

Jokowi minta daerah turut berkontribusi menekan angka inflasi di masing-masing.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengecek aktivitas perekonomian usai kebijakan PPKM di Indonesia dicabut. Kali ini, Jokowi mengunjungi pusat perbelanjaan Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta, Kamis (12/1) malam.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengecek aktivitas perekonomian usai kebijakan PPKM di Indonesia dicabut. Kali ini, Jokowi mengunjungi pusat perbelanjaan Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta, Kamis (12/1) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bulog untuk mengendalikan kenaikan harga beras di berbagai daerah. Ia mengatakan, harga beras saat ini terpantau sudah mengalami kenaikan di 79 daerah.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Rakornas Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah se-Indonesia di Bogor, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga

"Hati-hati dengan yang namanya kenaikan beras. Dan kita memang sekarang harus bekerjanya detil seperti itu. Apa yang naik di lapangan? Beras. Saya udah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini," kata Jokowi.

Selain beras, harga telor juga mengalami kenaikan di 89 daerah. Sedangkan harga daging ayam ras terpantau naik di 75 daerah dan harga tomat naik di 82 daerah. Karena itu, ia juga meminta agar seluruh kepala daerah mengecek langsung kondisi harga berbagai kebutuhan pokok di lapangan.

"Jangan sampai, sudah ga musim lagi sekarang ini yang namanya bawahan ABS ‘Pak baik pak’, ‘ga ada yang naik pak, harga stabil pak’. Saya cek langsung lapangan. Jadi BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah," kata Jokowi.

Jokowi menyebut, Kemendagri dan juga Bank Indonesia pun terus menyampaikan informasi ke daerah terkait data kenaikan harga yang bisa memicu inflasi. Karena itu, ia pun meminta daerah agar turut berkontribusi menekan angka inflasi di masing-masing wilayahnya.

"Dan apa yang harus dilakukan, saya kira saya sudah tidak ingin mengulang lagi pada pagi hari ini karena semuanya sudah tahu bagaimana menutup ongkos transportasi, meningkatkan produktivas petani misalnya tomat mahal perintahkan tanam tomat, cabe mahal perintahkan tanam cabe. Saya ga usah mengulang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement