Sabtu 14 Jan 2023 23:55 WIB

Porseni NU Dinilai Bisa Jadi Percontohan Perhelatan Besar NU

Kegiatan Muktamar NU pun bisa mencontoh model pelayanan di Porseni NU.

Peserta Porseni NU saat tiba di Surakarta.
Foto: istimewa/doc humas
Peserta Porseni NU saat tiba di Surakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kontingen Porseni Nahdlatul Ulama (NU) yang sebagian besar sudah memasuki Kota Surakarta terlihat antusias. Pelayanan cepat dari pihak panitia pun mendapatkan apresiasi karena penyambutan dan pelayanan yang begitu cepat dan efektif sehingga tidak ada kesan keributan ataupun antrean yang mengular.

"Alhamdulillah, kalau untuk acara ini mulain dari proses awal pendaftaran, semua dikawal dengan baik, bahkan sampai penyambutan di Asrama Haji Donohudan sangat luar biasa tertata rapi,”  kata Ketua PWNU Bali, KH Abdul Aziz, dalam siaran pers, Sabtu (14/1/2023).

Dijelaskannya, mereka datang dengan gembira. Mereka tinggal menyebut dari Bali, dan datanya sudah tersambung secara online. "Begitu datang sudah tersambung tempat menginapnya dimana dan lain sebagainya,” ungkap Azis, yang memimpin kontingen Porseni NU dari Bali.

Model penyelenggaraan dari sisi pelayanan administrasi mulai dari registrasi peserta, pembagian akomodasi, dan pelayanan konsumsi yang tertata rapi. Menurutnya, ini bisa menjadi percontohan untuk hajatan besar PBNU, termasuk untuk agenda besar seperti muktamar.

Abdul Aziz, mengungkapkan, dari sisi persiapan terkait dengan administrasi pihaknya sudah diberikan informasi secara konprehensif. Karena itu, begitu sampai Surakarta rombongan Kontingen Bali sudah terdata dan tertata secara baik.

"Untuk acara Porseni NU ini, kami belum berangkat saja sudah ada komunikasi, sampai pembagian akomodasi terdata baik. Masing-masing cabang olahraga sudah disiapkan bagaimana tempatnya, bagaimana makannya, juga bagaimana ketika ada masalah terkait kesehatan,” papar KH Abdul Aziz.

Karena kerapihan dan kesigapan yang ditunjukkan oleh panitia inilah, Kiai Aziz berpendapat bahwa ke depannya acara-acara NU yang melibatkan ribuan orang harus bisa mencontoh efektivitas pelayanan penyelenggaraan Porseni NU ini. “Karena dengan cara seperti ini maka tidak akan ada hiruk pikuk, clear semua mulai dari registrasi, akomodasi, dan lain sebagainya yang sifatnya pelayanan, karena sudah teregistrasi dari awal dan dipersiapkan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement