Kamis 12 Jan 2023 18:25 WIB

Muhammadiyah Salurkan Rp 6,6 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur

Relawan Muhammadiyah masih terus berjibaku di lapangan membantu korban gempa Cianjur.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ani Nursalikah
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim tim relawan mahasiswa relawan siaga bencana (Maharesigana) yang berangkat pada 28 November lalu. Bantuan ini ditunjukkan untuk membantu memulihkan mental dan fisik korban gempa Cianjur. Muhammadiyah Salurkan Rp 6,6 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur
Foto: Dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengirim tim relawan mahasiswa relawan siaga bencana (Maharesigana) yang berangkat pada 28 November lalu. Bantuan ini ditunjukkan untuk membantu memulihkan mental dan fisik korban gempa Cianjur. Muhammadiyah Salurkan Rp 6,6 Miliar untuk Korban Gempa Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah menyalurkan Rp 6,6 miliar bagi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Dana tersebut merupakan hasil sumbangan pendonor.

 

Baca Juga

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan relawan Muhammadiyah masih terus berjibaku di lapangan membantu korban gempa Cianjur hingga hari ke 52 hari ini pasca musibah. Lazis Muhammadiyah (LAZISMU) Jabar sudah mengebut pendirian 500 unit hunian darurat.

Sebelumnya, pada 23 Desember 2022 pembangunan hunian darurat sudah mencapai 615 unit tersebar di 5 lokasi. Berdasarkan laporan MDMC per 27 Desember 2022, Muhammadiyah telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 6.660.333.575. Manfaatnya tersebar dalam berbagai bentuk kepada 86.552 orang penerima manfaat.

 

“Langkah resiliensi bencana kita lewat MDMC, Aisyiyah dan seluruh komponen Muhammadiyah di Cianjur itu sesuai tahapannya sesuai dengan koordinasi dengan pemerintah. Tapi pada saat yang sama Muhammadiyah harus terus mengerahkan kemampuannya untuk pemulihan, sekaligus juga untuk lebih berperan dalam usaha-usaha dan program pascabencana,” ujar Haedar Nashir.

Sebelumnya, berdasarkan rakor Bupati Cianjur dengan Deputi kedaruratan BNPB, fase tanggap darurat gempa Cianjur juga dinyatakan telah selesai pada 20 Desember 2022. Kini, masyarakat sudah memasuki fase transisi darurat pemulihan. Haedar berpesan agar aksi kerelawanan yang sudah menjadi tradisi Muhammadiyah ini menjadi gerakan jangka panjang, termasuk di Cianjur.

“Jadi setelah bencana ini Muhammadiyah harus terus hadir, menjadi kekuatan dakwah masyarakat yang bisa terus mengangkat harkat dan martabat warga Cianjur dan masyarakat Jawa Barat sehingga tidak berhenti hanya pada saat bencana,” tambahnya.

Menanggapi para relawan yang terus bekerja di lokasi bencana hingga hari ini, Haedar juga menyampaikan apresiasi sekaligus pesan. Ia menekankan untuk para relawan di Cianjur tetap jaga stamina, kerja sama, dan tidak kalah pentingnya juga bekerja dalam satu sistem gerak Muhammadiyah.

"Insya Allah itu sudah jadi budaya kerja kita, budaya kerelawanan relawan Muhammadiyah dari berbagai penjuru di tanah air. Dan kami atas nama PP Muhammadiyah menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh relawan, MDMC, ortom dan lembaga majelis di Muhammadiyah dan PDM, PCM, kemudian ranting,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement