Ahad 01 Jan 2023 17:04 WIB

CAIR Undang Elon Musk untuk Klarifikasi Ungguhannya yang Menyakitkan Islam 

Elon Musk mengunggah status yang diduga kuat menyudutkan Islam dan agama-agama

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
CEO Twitter, Elon Musk mengunggah status yang diduga kuat menyudutkan Islam dan agama-agama
Foto: AP Photo/Francois Mori
CEO Twitter, Elon Musk mengunggah status yang diduga kuat menyudutkan Islam dan agama-agama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- CEO Twitter Elon Musk sempat mengunggah meme yang mengolok-olok berbagai keyakinan, termasuk Islam. 

Menyusul hal tersebut, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) menyarankan agar miliarder itu bertemu Muslim dan belajar tentang keyakinan mereka. 

Baca Juga

Meme yang dimaksud menampilkan sosok kulit hitam yang mengenakan masker bedah, tubuhnya ditutupi logo dan simbol perusahaan, serta gerakan yang sering dikaitkan dengan politik kiri. 

Di antara logo dan simbol tersebut adalah Black Lives Matter, Planned Parenthood, CNN, jarum suntik, palu arit, Google, YouTube, Facebook, serta Twitter itu sendiri. 

 

Sosok itu tampak memegang bendera kebanggaan trans-inklusif dengan bulan sabit dan bintang, lambang Islam, tercetak di atasnya. 

Di sebelah kanan sosok itu adalah seorang pria berambut terang memegang bendera Amerika. Pria di sebelah kiri berkata, "Mereka mencuci otak Anda," dan pria di sebelah kanan bertanya, "Benarkah?" 

Meskipun meme tersebut mungkin dimaksudkan sebagai lelucon, sulit untuk memperkirakan efek yang dapat ditimbulkannya terhadap kelompok terpinggirkan yang diolok-olok. 

Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat

Berbagai penelitian  menemukan korelasi antara unggahan media sosial fanatik dan kejahatan rasial. Tidak hanya itu, juga banyak contoh orang mengatasi prasangka melalui interaksi pribadi.

Wakil Direktur Nasional CAIR, Edward Ahmed Mitchell, dalam pernyataan publiknya menyebut Muslim Amerika dapat menerima lelucon. Tetapi, apa yang dilakukan Elon Musk ini adalah lelucon yang sangat bodoh. 

"Kami mengundang Elon Musk untuk bertemu dengan Muslim Amerika dan belajar tentang kebenaran Islam. Ini tidak hanya akan membantunya menghormati dan melayani pelanggannya yang beragam dengan lebih baik, tetapi juga mungkin membawanya lebih dekat ke kedamaian yang tidak akan pernah bisa dibeli oleh uang dan ketenaran," ujar dia dikutip di The New Arab, Ahad (1/1/2022).

    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement