Rabu 28 Dec 2022 11:30 WIB

AS akan Ikuti Jepang, India dan Malaysia Tambah Aturan untuk Pengunjung China

Beberapa negara sudah meningkatkan peraturan bagi pengunjung yang datang dari China

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Sebuah pesawat penumpang mendarat di Bandara Internasional Ibukota Beijing di Beijing, Tiongkok, 27 Desember 2022. Tiongkok tidak lagi mewajibkan pelancong masuk untuk melakukan karantina mulai 08 Januari, Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan pada 26 Desember 2022, sebagai langkah besar untuk mengurangi membatasi pintu masuk China.
Foto: EPA-EFE/WU HAO
Sebuah pesawat penumpang mendarat di Bandara Internasional Ibukota Beijing di Beijing, Tiongkok, 27 Desember 2022. Tiongkok tidak lagi mewajibkan pelancong masuk untuk melakukan karantina mulai 08 Januari, Komisi Kesehatan Nasional mengumumkan pada 26 Desember 2022, sebagai langkah besar untuk mengurangi membatasi pintu masuk China.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington mungkin akan memberlakukan kebijakan Covid-19 baru ke China. Hal ini atas dasar lemahnya transparansi data dari Beijing.

Langkah ini diambil setelah Jepang, India dan Malaysia mengumumkan akan meningkatkan peraturan bagi pengunjung yang datang dari China dalam 24 jam terakhir. Terlebih lagi China mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak pelonggaran dilakukan.

Jepang mengatakan akan mensyaratkan hasil tes negatif Covid-19 bagi kedatangan dari China. Malaysia memberlakukan kebijakan pelacakan dan pengawasan tambahan.

"Kekhawatiran menggunung dari masyarakat internasional pada lonjakan kasus infeksi Covid-19 di China dan lemahnya transparansi data, termasuk urutan data genom yang dilaporkan dari RRC (Republik Rakyat China," kata pejabat pemerintah AS, Selasa (27/12/2022).

Beberapa rumah sakit dan rumah duka di China kewalahan menghadapi pasien. Kini sebagian besar virus tidak lagi terdeteksi di negara 1,4 miliar jiwa itu.

Namun data statistik menunjukkan hanya ada satu kasus kematian Covid-19 dalam tujuh hari. Hal ini menimbulkan kecurigaan dari para pakar kesehatan sebab angka yang diumumkan pemerintah tidak sesuai dengan pengalaman di daerah-daerah terpadat di negara itu.

Pada Senin (26/12/2022) lalu China mengatakan mulai 8 Januari pengunjung dari luar negeri tidak lagi wajib menjalani karantina. Salah langkah untuk melonggarkan peraturan perbatasan Covid-19 yang diberlakukan sejak 2020.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement