Jumat 23 Dec 2022 12:58 WIB

Wapres Minta BNPB dan Pemda Antisipasi Bencana Saat Libur Nataru

BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem selama natal dan tahun baru.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/12).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat diwawancarai di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma\'ruf Amin meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah daerah melakukan antisipasi bencana di akhir tahun. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan peningkatan cuaca ekstrem selama periode libur perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Saya kira pemerintah terus mengingatkan baik pada lembaga yang ada di usat BNPB maupun pemerintahan daerah terutama daerah daerah yang biasa dilanda bencana. Banjir longsor itu termasuk gempa juga supaya terus mempersiapkan diri untuk antisipasi," ujar Ma'ruf dalam keterangan persnya di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/12/2022).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan setiap Pemerintah daerah yang merupakan langgaran bencana telah memiliki mitigasi atau langkah pencegahan. Karena itu, saat ini yang perlu dikedepankan adalah antisipasi jika bencana itu terjadi.

"Kan sudah berkali-kali, sudah punya petanya. Oleh karena itu yang kita siapkan itu antisipasi," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf menyebut, untuk daerah-daerah zona merah bencana maka sebaiknya tidak ditempati oleh warga. Sebab, jika daerah itu ditinggali maka akan membahayakan masyarakat.

Karena itu, dia meminta Pemda untuk mengantisipasi hal tersebut.

"Harus sudah direlokasi kalau tidak itu kan korbannya nanti akan terulang lagi, di daerah yang lebih amanlah, lebih aman supaya tidak terjadi korban lagi karena itu kerjaan bukan didadak tapi dilakukan secara sistematis terencana," ungkapnya.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem selama periode perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 (nataru). Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, terdapat beberapa wilayah dengan potensi Siaga yang perlu diwaspadai pada periode tanggal 21- 23 Desember 2022. Antara lain sebagian wilayah di 12 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku dan Papua

Kemudian untuk tanggal 24 Desember 2022, potensi siaga dari prakiraan berbasis dampak perlu diwaspadai di sebagain wilayah: Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan.

Sedangkan, potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 25 Desember-1 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah yakni potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku

"Kemudian petensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, Papua," ujarnya.

Dwikorita melanjutkan, terdapat potensi awan cumolonimbus selama 7 hari kedepan yang berlaku 21 - 27 Desember 2022 di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Sulawesi Selatan.

"Potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus di wilayah udara Indonesia kaitannya dengan jalur penerbangan dengan persentase cakupan spasial 75 persen selama 7 hari kedepan yang berlaku 21 - 27 Desember 2022," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement