Rabu 30 Nov 2022 06:35 WIB

Kemenag Segera Rekrut Petugas Pembimbing Ibadah Haji

Bimbingan manasik ke depan diorientasikan untuk menciptakan jamaah mandiri.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
 Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyambut jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Solo setibanya di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA). (ilustrasi). Kemenag Segera Rekrut Petugas Pembimbing Ibadah Haji
Foto: ANTARA/Media Center Haji 2022
Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyambut jamaah calon haji kloter pertama dari embarkasi Solo setibanya di Bandar Udara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMMA). (ilustrasi). Kemenag Segera Rekrut Petugas Pembimbing Ibadah Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyebut akan lebih awal merekrut petugas pembimbing ibadah haji. Direktur Bina Haji Arsad Hidayat memperkirakan rekrutmen petugas akan dilakukan pada awal Januari 2023.

Penegasan ini disampaikan Arsad Hidayat saat berbicara pada Mudzakarah Perhajian Indonesia tahun 2022 yang berlangsung di Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Situbondo. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 28-30 November 2022.

Baca Juga

"Rekrutmen petugas pembimbing ibadah akan dilakukan lebih awal. Harapannya mereka yang terpilih bisa langsung berkolaborasi dengan jamaah yang akan berangkat untuk memberikan bimbingan manasik," ujar Arsad dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (30/11/2022).

Ia menjelaskan, bimbingan manasik ke depan diorientasikan untuk menciptakan jamaah mandiri. Oleh karena itu, seluruh proses dan aktivitas bimbingan manasik harus berorientasi pada kemandirian jamaah.

 

Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan membekali jamaah seputar cara dan tips mudah beribadah di Masjidil Haram dan Nabawi. Termasuk juga tips jika jamaah mengalami salah arah pulang, penggunaan sarana prasarana hotel, maupun hal lainnya.

"Jadi jamaah harus dibekali sejak awal. Jangan kondisikan jamaah terus memiliki ketergantungan," ucapnya.

Arsad manambahkan, penting untuk memberikan bimbingan manasik yang dapat memberikan pilihan-pilihan pelaksanaan ibadah sesuai kondisi jamaah. Sehingga, jamaah bisa memahami pilihan yang tersedia dan bisa menjalankan ibadah sesuai kondisi fisiknya.

"Ini penting agar jamaah tidak terpaksa atau dipaksa beribadah yang tidak sesuai kondisi fisiknya. Jamaah bisa memanfaatkan pilihan ibadah yang dibenarkan dan sesuai fisiknya," lanjut Arsad.

Terkait kuota jamaah haji, Arsad menginformasikan pada 9 Januari 2023 nanti akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Menteri Haji Arab Saudi. Pada saat yang bersamaan akan ditandatangani juga seluruh kontrak layanan, akomodasi, transportasi, katering dan layanan jamaah haji di Masyair.

"Insya Allah kepastian kuota akan segera diketahui dan kita berharap kuota kembali normal, 221 ribu jamaah," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement