Rabu 23 Nov 2022 05:28 WIB

Dunia Arab Bahas Pariwisata Inklusi untuk Kenyamanan Penyandang Disabilitas

Pariwisata inklusif dibahas dunia Arab.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Dunia Arab Bahas Pariwisata Inklusi untuk Kenyamanan Penyandang Disabilitas. Foto:  Pengunjung melihat suasana Kota Dubai dari gedung Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/3/2022). Gedung pencakar langit setinggi 828 meter dengan kaca dan baja berkilau tersebut menjadi salah satu tujuan wisata di Dubai, Uni Emirates Arab.
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
Dunia Arab Bahas Pariwisata Inklusi untuk Kenyamanan Penyandang Disabilitas. Foto: Pengunjung melihat suasana Kota Dubai dari gedung Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/3/2022). Gedung pencakar langit setinggi 828 meter dengan kaca dan baja berkilau tersebut menjadi salah satu tujuan wisata di Dubai, Uni Emirates Arab.

IHRAM.CO.ID,DUBAI -- Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit menyerukan dunia Arab untuk mengikuti Uni Emirat Arab (UEA) sebagai model destinasi yang dapat diakses secara inklusif. Juga mendorong pembangunan secara komprehensif dengan melibatkan banyak orang.

"Pemerintah harus menerima rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk mencapai lapangan kerja, pariwisata tanpa batas dan inklusi," katanya saat berpidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) edisi ketiga Dubai Accessible Travel and Tourism International Summit (DATTIS), seperti dilansir Gulf News.

Baca Juga

DATTIS diselenggarakan di bawah perlindungan Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Presiden Otoritas Penerbangan Sipil Dubai, Ketua Bandara Dubai, dan Ketua Emirates Airline and Group. Sebelumnya Sheikh Ahmed telah meresmikan AccessAbilities Expo edisi keempat di Dubai World Trade Center.

Dalam Expo itu, ada lebih dari 200 perusahaan dan pusat rehabilitasi dari 50 lebih negara yang berpartisipasi serta lebih dari 10 ribu pengunjung dengan kebutuhan khusus dan keluarga mereka. DATTIS diadakan di sela-sela Expo tersebut.

 

DATTIS menjadi pertemuan besar pertama pemangku kepentingan industri pariwisata pasca-pandemi dan menyatukan para pengambil keputusan senior dari organisasi internasional, bandara, maskapai penerbangan, hotel, operator tur, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperdebatkan tantangan, peluang yang hilang, dan jalur pertumbuhan di masa depan.

UEA memimpin kampanye pariwisata yang dapat diakses di wilayah tersebut dengan menjadi tuan rumah KTT global untuk mempromosikan cara-cara yang nyaman bagi 50 juta wisatawan dengan kebutuhan khusus untuk menjelajahi sekitar 100 tujuan di "masa pasca-pandemi".

Advokat hak penentuan nasib orang, Jamal Al Bedwawi, dalam presentasinya berjudul 'Dunia Melalui Mata Kita: Pengalaman wisatawan penyandang disabilitas dalam menjelajahi destinasi', mengatakan dunia harus mengatasi rintangan yang dihadapi penyandang disabilitas dengan memfasilitasi perjalanan wisata mereka tanpa batas.

Sekretaris Jenderal Uni Kamar Arab, Dr Khaled Hanafy, juga menekankan perlunya meningkatkan peran sektor swasta dalam memungkinkan penyandang disabilitas hidup mandiri. Dia menyarankan agar Liga Arab mengeluarkan pedoman untuk diadopsi oleh hotel, bandara, dan utilitas publik demi membantu penyandang disabilitas.

Sementara itu, Director, Division for Inclusive Social Development, United Nations Department of Economic and Social Affairs AS, Daniela Bas, menuturkan setiap orang memiliki hak atas jaminan ekonomi dan sosial. Para penyandang disabilitas menghadapi diskriminasi dan hambatan yang membatasi mereka untuk berpartisipasi dalam masyarakat atas dasar kesetaraan dengan orang lain.

"Oleh karena itu, negara-negara anggota PBB memiliki kewajiban untuk mengadopsi ketentuan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD) yang telah diratifikasi oleh 185 negara," kata Bas.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement