Jumat 18 Nov 2022 15:58 WIB

Korporasi Tani Mulus, Tingkatkan Produksi Padi, Sejahterakan Petani

Petani enggan berhubungan dengan bank karena adanya persyaratan yang dinilai rumit.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Dirut PT Tani Mulus Emas, Muhaimin, menunjukkan beras premium Tani Mulus.
Foto:

Tiga masalah pokok

Koperasi Tani Mulus pun terus berkembang menghadirkan solusi bagi para anggotanya. Solusi itu dihadirkan untuk mengatasi tiga masalah pokok yang dihadapi petani. Yakni, akses pembiayaan, pemenuhan kebutuhan sarana produksi pertanian serta kepastian pasar saat panen.

"Tani Mulus sudah hadirkan solusi dari ketiga permasalahan itu," ujar Muhaimin.

Dengan menghadirkan solusi bagi petani, Koperasi Tani Mulus telah ditetapkan sebagai korporasi pada 2019 oleh Pemerintah Pusat. Anggotanya kini sudah mencapai 2.744 orang petani, dengan luas lahan 10 ribu hektare di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Cikedung, Terisi dan Lelea, Kabupaten Indramayu.

Dalam menghadirkan solusi untuk masalah akses pembiayaan, Koperasi Tani Mulus bekerja sama dengan salah satu bank BUMN sejak 2018. Dalam kerja sama itu, koperasi menjadi off taker sekaligus avalis atau disebut juga sebagai channeling agent, untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) terhadap petani. 

"Kami berkomitmen sejak awal memberikan pembiayaan kepada petani, dengan mudah, murah dan efisien sehingga tidak membebani mereka," ucap dia.

Muhaimin mengatakan, sebanyak 60 persen bahkan lebih petani merupakan petani penggarap. Jadi, saat petani hendak berhubungan langsung secara individu dengan perbankan, akan sulit dilakukan. Pasalnya, mereka tidak memiliki lahan sendiri sebagai jaminan. 

Selain itu, petani yang belum pernah bersentuhan dengan perbankan, juga akan merasa takut. Mereka pun kebanyakan enggan berhubungan dengan bank karena adanya persyaratan yang terkadang dinilai rumit.

"Untuk itu, Koperasi Tani Muluslah yang bermitra dengan bank. Sehingga, petani tidak secara langsung bersentuhan dengan bank,’’ terang Muhaimin 

Segala persyaratan untuk mengakses pembiayaan dari bank, diurus oleh Koperasi Tani Mulus. Para petani cukup menyerahkan persyaratan ke koperasi. Selanjutnya, koperasi yang mengirimkan data itu ke bank. 

Meski demikian, akad kredit tetap dilakukan antara petani dengan bank secara langsung. "Dan bukan petaninya yang ke bank, tapi pihak banknya yang kami tarik datang ke koperasi. Jadi, petani berkumpul di koperasi,"  ujarnya. 

Muhaimin menyebutkan, sejak 2018 sampai sekarang, sudah lebih dari 500 orang petani yang mengakses pembiayaan dari bank tersebut. Selama rentang waktu itu, nilai total pembiayaannya mencapai Rp 13,8 miliar. 

"Untuk pengembaliannya dilakukan saat panen. Jadi satu musim (tanam), satu putaran," kata Muhaimin.

Dengan cara yang dilakukan Koperasi Tani Mulus, maka petani yang semula kesulitan mengakses pembiayaan dari perbankan, jadi bisa mengaksesnya. Karena itu, nilai pembiayaan yang dikucurkan pihak bank pun terus meningkat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement