Senin 14 Nov 2022 22:15 WIB

Turki Yakin Kelompok Kurdi Pelaku Serangan Bom

Perintah serangan di Istiklal Avenue diberikan di Kota Kobani, utara Suriah

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Petugas keamanan berjaga di daerah tersebut setelah ledakan di jalan pejalan kaki Istiklal Avenue yang populer di Istanbul, Minggu malam, 13 November 2022. Sebuah bom mengguncang jalan pejalan kaki utama di jantung kota Istanbul pada hari Minggu, menewaskan enam orang, melukai puluhan orang, dan membuat orang melarikan diri ledakan yang berapi-api. Kendaraan darurat bergegas ke tempat kejadian di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square yang ikonis.
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Petugas keamanan berjaga di daerah tersebut setelah ledakan di jalan pejalan kaki Istiklal Avenue yang populer di Istanbul, Minggu malam, 13 November 2022. Sebuah bom mengguncang jalan pejalan kaki utama di jantung kota Istanbul pada hari Minggu, menewaskan enam orang, melukai puluhan orang, dan membuat orang melarikan diri ledakan yang berapi-api. Kendaraan darurat bergegas ke tempat kejadian di Istiklal Avenue, jalan raya populer yang dipenuhi toko dan restoran yang mengarah ke Taksim Square yang ikonis.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki yakin pelaku pengeboman yang menewaskan 6 orang di jalanan pertokoan di Istanbul adalah kelompok Kurdi. Pihak berwenang Turki menangkap 22 orang termasuk seorang yang diduga menanam bom tersebut.

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan perintah serangan di  Istiklal Avenue diberikan di Kota Kobani, utara Suriah. Lokasi itu merupakan tempat di mana pasukan Turki menggelar operasi terhadap milisi Kurdi Suriah beberapa tahun terakhir.

Soylu menambahkan pelaku pengeboman melewati Afrin, kota lain di utara Suriah. Enam warga Turki, dua orang anggota dari masing-masing tiga keluarga tewas dalam serangan ini. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.

Laporan televisi-televisi menunjukkan gambar seseorang yang tampaknya perempuan, meletakkan sebuah paket di bawah hamparan bunga di Istiklal Avenue. Lokasi populer bagi wisatawan dan orang yang hendak berbelanja.

Lima puluh orang sudah keluar dari rumah sakit usai serangan Ahad (13/11/2022) yang memicu kekhawatiran Turki dapat diserang dengan serangan dan bom yang lebih besar. Seperti serangkaian serangan antara 2015 sampai 2017.

Istanbul sudah lama menjadi target pemberontak Kurdi, ekstremis, dan milisi kiri. Organisasi sayap Partai Buruh Kurdi (PKK) mengklaim dua pengeboman di luar stadion sepak bola di Istanbul yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya pada 2016 Desember.

Kantor gubernur Istanbul mengatakan dua dari lima korban luka serangan Ahad kemarin yang dirawat di unit gawat darurat dalam kondisi kritis. Mereka termasuk dari 31 korban luka yang masih dirawat di rumah sakit.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement