Sabtu 05 Nov 2022 05:41 WIB

Dorong Peningkatan Kinerja Polri, Sekjen KMPI Sarankan Program Polmas Diefektifkan

KMPI menilai Program Polmas juga membantu pengawasan kinerja Polri

Sekretaris Jenderal Komunitas Masyarakat Pesantren Indonesia (KMPI), Ismail Habib (pertama dari kiri), menilai perlunya Program Polmas diefektifkan kembali.
Foto: Harian Republika
Sekretaris Jenderal Komunitas Masyarakat Pesantren Indonesia (KMPI), Ismail Habib (pertama dari kiri), menilai perlunya Program Polmas diefektifkan kembali.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO—  Pelibatan masyarakat dalam membantu polisi menjalankan keamanan dan ketertiban (Kamtib) merupakan hal yang sangat penting. Salah satu yang bisa dilakukan polisi yaitu dengan mengefektifkan Program Community Policing atau Polmas yang berpedoman pada Perpol 1 tahun 2021.  

 “Melalui Program Polmas ini, masyarakat diharapkan mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan keamanan dan ketertiban di lingkungannya dan mencari solusinya,” Kata Sekretaris Jenderal Komunitas Masyarakat Pesantren Indonesia (KMPI), Ismail Habib, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik “Peran Publik dalam Meningkatkan Kinerja Polri” yang dilaksanakan di Hotel Kusuma Sahid Surakarta, Jumat (4/11/2022). 

Baca Juga

Ismail Habib menjelaskan, dengan dijalankannya progrma Polmas tersebut diharapkan dapat mewujudkan kemitraan Polri dan masyarakat yang didasarkan pada kesepakatan bersama untuk menangani dan memecahkan permasalahan yang menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat guna menciptakan keamanan dan ketertiban. 

Selain itu, kata Ismail, Program Polmas juga dapat meningkatkan kesadaran hukum dan kepedulian masyarakat/komunitas terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dilingkungannya. 

Program tersebut prinsipnya yaitu untuk membangun kemitraan, kesetaraan, transparansi, akuntabilitas, partisipasi, hubungan personal, proaktif, orientasi pada pemecahan masalah, komunikasi intensif. 

“Salah satu Polmas terbaik di Pekanbaru karena aplikasi Zapin, di mana masyarakat bisa dengan cepat melaporkan segala kejadian di sekitarnya. Juga memberikan pelayanan SKCK secara online,” tutur Ismail mencontohkan. 

Ismail Habib mengungkapkan, Program Polmas sampai saat ini kurang berhasil dijalankan, terutama dari sisi indikator komunikasi yang tidak berjalan dengan baik, karena komunikasi yang jalan hanya sebatas anggota Polmas dengan pimpinannya sedangkan anggota Polmas dengan masyarakat itu tidak terlaksana dengan baik. 

“Hubungan timbal balik antara anggota Polmas dan masyarakat tidak berjalan seperti yang diharapkan. Salah satunya yaitu terkendala teknis seperti tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai,” kata dia. 

Dia mengakui, meski ada potensi besar dari peran masyarakat, dalam memerangi kejahatan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman, pada kenyataannya, hanya sebagian kecil dari warga yang berpartisipasi secara aktif. Hal ini karena sikap terhadap partisipasi warga, nilai moral, dan emosi moral. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement