Kamis 03 Nov 2022 15:05 WIB

Aset Keuangan Rumah Tangga di Indonesia Meningkat Jadi Rp 6.360 Triliun

Keuangan rumah tangga alami peningkatan didorong pertumbuhan aset sekuritas

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana gedung bertingkat di Jakarta.  Allianz Global Wealth Report 2022 melaporkan pertumbuhan aset keuangan rumah tangga di Indonesia sedikit di atas pertumbuhan pinjaman.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Suasana gedung bertingkat di Jakarta. Allianz Global Wealth Report 2022 melaporkan pertumbuhan aset keuangan rumah tangga di Indonesia sedikit di atas pertumbuhan pinjaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allianz Global Wealth Report 2022 melaporkan pertumbuhan aset keuangan rumah tangga di Indonesia sedikit di atas pertumbuhan pinjaman.

Dalam laporan yang diterima Republika, Kamis (3/11), aset keuangan bruto rumah tangga Indonesia meningkat 8,6 persen, mencapai rekor 413 miliar euro atau setara Rp 6.360 triliun pada tahun 2021. Ini terutama didorong oleh pertumbuhan aset sekuritas yang dominan sebesar 29,9 persen. 

Sebaliknya, seperti di banyak negara lain, pertumbuhan deposito melambat pada 2021, sebesar 4,1 persen setelah mencapai rekor tertinggi 11,1 persen pada tahun pertama pandemi Covid-19. Namun, deposito sejauh ini tetap menjadi kelas aset keuangan dengan bobot terbesar yang mencakup 66,0 persen dalam portofolio aset keuangan rumah tangga di Indonesia. 

Produk Asuransi dan dana pensiun, yang meningkat sebesar 8,4 persen memiliki bobot 12,1 persen. Struktur portofolio ini mencerminkan masih kurangnya tingkat literasi keuangan dan akses ke layanan keuangan di satu sisi, tetapi juga adanya perbaikan di sisi lain.

Dalam 10 tahun terakhir, porsi orang dewasa yang memiliki rekening di lembaga keuangan meningkat lebih dari dua kali lipat dari 21,6 persen pada 2011 menjadi 51,0 persen pada 2021. Namun, dengan rasio aset keuangan terhadap PDB Indonesia yang hanya sebesar 39,5 persen masih jauh di bawah rata-rata dari 223 persen di Asia.

Liabilitas meningkat sebesar 8,4 persen, menghasilkan rasio utang terhadap aset secara keseluruhan sebesar 16,6 persen pada tahun 2021. Oleh karena itu, tidak hanya rasio aset terhadap PDB Indonesia tetapi juga rasio utang terhadap PDB masih relatif rendah dibandingkan dengan regional.

Dengan pertumbuhan aset sedikit melebihi pertumbuhan pinjaman, aset keuangan bersih meningkat sebesar 8,7 persen pada tahun 2021. Rata-rata setiap penduduk Indonesia memiliki aset keuangan bersih sebesar 870 euro atau sekitar Rp13,4 juta. Ini menempatkan Indonesia pada peringkat 55 dalam perbandingan internasional (aset keuangan per kapita).

“Fokus terhadap pencapaian tujuan jangka panjang akan menjadi kunci dalam menghadapi kondisi perekonomian yang bergejolak dalam jangka pendek. Perencanaan keuangan yang baik akan sangat membantu melewati masa ini, sebagian tabungan bisa dialokasikan sebagai dana darurat dan dapat dilengkapi dengan memiliki nilai proteksi yang optimal untuk menghadapi berbagai risiko yang tidak terduga,” kata Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement