Selasa 01 Nov 2022 11:14 WIB

Sebut Dirinya Dewa, Ibrahimovic Nilai Ligue 1 Menurun Sejak Ia Hengkang

Ibrahimovic pernah berseragam Paris Saint-Germain (PSG) dari 2012 hingga 2016.

Rep: Rahmat Fajar / Red: Israr Itah
Zlatan Ibrahimovic dari AC Milan menyinggung Ligue 1.
Foto: EPA-EFE/LUCA ZENNARO
Zlatan Ibrahimovic dari AC Milan menyinggung Ligue 1.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SIRO -- Zlatan Ibrahimovic memang sudah berbulan-bulan tak bermain sepakbola karena cedera. Tetapi dia tetap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial terkat lapangan hijau. Baru-baru ini saat berbicara di Canal+Foot, striker AC Milan itu berkomentar tentang Ligue 1 yang disebutnya menurun sejak ditinggal dirinya.

Ibrahimovic pernah berseragam Paris Saint-Germain (PSG) dari 2012 hingga 2016. Ia mencetak 156 gol dan 61 assist dalam 180 pertandingan di semua kompetisi. Ia mempersembahkan 13 gelar untuk PSG, empat di antaranya Ligue 1.

Baca Juga

"Sejak saya meninggalkan Prancis, semuanya berjalan menurun. Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi di Prancis. Prancis membutuhkan saya, saya tidak membutuhkan Prancis. Bahkan jika Anda memiliki [Kylian] Mbappe, Neymar dan [Lionel] Messi, itu tidak' saya tidak membantu Anda karena Anda tidak punya Dewa," kata Ibrahimovic dilansir dari Marca, Selasa (1/11/2022).

Dalam setiap kesempatan, Ibrahimovic kerap merepresentasikan dirinya sebagai Singa atau Dewa. Kali ini, ia kembali memproklamirkan dirinya sebagai dewa lapangan hijau.

Ibrahimovic menjalani operasi lutut pada Juni lalu setelah memenangi Scudetto untuk Milan musim lalu. Pemain asal Swedia itu diperkirakan akan kembali ke lapangan awal 2023. Meski sudah tua dan sering cedera, dia tak menyerah dan bertahan tidak pensiun.

Ibrahimovic salah satu striker tajam di Eropa. Ia pemain yang suka berganti-ganti tim. Total 10 tim pernah ia bela selama kariernya sejak debutnya bersama Malmo. Ia hampir mengangkat semua trofi bergengsi di Eropa, kecuai Liga Champions.

Kedatangannya ke Milan pada Januari 2020 merupakan periode keduanya berseragam Rossoneri. Kehadirannya membawa dampak besar kepada permainan tim. Pengaruhnya sangat kuat sebagai pemimpin dan mengangkat moral Milan. Puncaknya, Milan meraih Scudetto pertama kalinya sejak musim 2010/2011. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement