Senin 31 Oct 2022 09:09 WIB

Gerakan Pangan Murah di GOR Purwokerto Disambut Antusias Warga

Acara digelar melihat kondisi sekarang terjadi inflasi dan efek pandemi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Gerakan Pangan Murah di Halaman GOR Satria Purwokerto.
Foto: Pemkab Banyumas
Gerakan Pangan Murah di Halaman GOR Satria Purwokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Masyarakat berbondong-bondong berbelanja sembako murah dalam Gerakan Pangan Murah di Halaman GOR Satria Purwokerto. Gerakan yang diadakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah ini, diselenggarakan dalam rangka menyukseskan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan.

Acara dibuka Bupati Banyumas, Achmad Husein. Turut hadir dalam acara tersebut Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional yang diwakili analis Ketahanan Pangan Muda, Jan Piter Sinaga, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Jaka Budi Santosa, Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Banyumas, OPD terkait, dan masyarakat umum.

Analis Ketahanan Pangan Muda Badan Pangan Nasional, Jan Piter Sinaga mengatakan dalam rapat koordinasi TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) pada Agustus lalu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar semua pemerintah daerah terkait harus bersama-sama bersinergi untuk mengendalikan inflasi pangan.

"Momentum hari ini merupakan bagian dari pegendalian inflasi pangan, yakni Gerakan Pangan Murah. Mengapa pangan murah? Karena kita ingin menyediakan pangan yang berasal dari produsen kita, dan menggandeng para gapoktan, sehingga nantinya gapoktan ini dapat menjadi distributor pangan di Banyumas," jelas Jan.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Jaka Budi Santosa mengatakan, acara digelar karena melihat kondisi sekarang terjadi inflasi dan efek pandemi, dengan cara menyediakan sembilan bahan makanan pokok yang harganya di bawah harga pasar.

Contohnya eras dijual dengan selisih dua sampai tiga ribu. Bahkan yang paling banyak adalah selisih harga ayam, yang disebutkan oleh penyedianya, bahwa di luar ayam dijual dengan harga Rp 38 ribu, sedangkan di bazar ini dijual Rp 25 ribu.

"Termasuk kita menggalakkan teman-teman gapoktan, contohya pisang vavendis yang sentranya di Pekuncen dan Karangkemiri, alhamdulillah waktu Pak Bupati hadir sudah habis," ujar Jaka.

Ia juga mengatakan, melihat respons bagus dari masyarakat akan hal ini, bazar pangan murah akan kembali diadakan 27 November mendatang dengan skala yang lebih besar dan masih bertempat di GOR Satria Purwokerto, serta akan lebih masif dalam mempromosikan acara ini.

Bupati Husein dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini, dan mengatakan sebetulnya yang diinginkan masyarakat adalah bukti nyata, salah satunya seperti gerakan pangan murah ini.

"Ini yang saya minta kepada seluruh dinas-dinas dari Bapeda, asisten, sekda, dan lainnya untuk melakukan perbuatan tindakan yang langsung bisa membantu masyarakat yang sekarang masih dalam keadaan sulit," tegas bupati.

Husein juga mengimbau agar kolaborasi ini terus dilakukan, agar bisa membantu sebanyak-banyaknya. Menurutnya, kerja tidak hanya di atas meja, namun kerja yang paling besar adalah yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan langsung bisa membantu masyarakat.

Terdapat tujuh partisipan dalam bazar Gerakan Pangan Murah tersebut, yakni dari Bank Indonesia Kantor Perwakilan Purwokerto, Perum Bulog Cabang Banyumas, Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Bawor Tani Sejahtera, PT Agro Jaya Purwokerto, PT Charoen Pokphan Purwokerto, Koperasi PINSAR Purwokerto, dan Lembaga Pangan Usaha Masyarakat (LUPM) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Banyumas.

Partisipan tersebut menyalurkan bahan pangan pokok strategis yang terdiri dari beras, cabai, telur ayam, bawang merah, gula, minyak goreng, daging ayam, dan pangan olahan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement