Jumat 28 Oct 2022 21:03 WIB

Ratusan Siswa SDN Sindang Sari Diajarkan Cara Mengelola Keuangan

Target inklusi keuangan 90 persen pada 2024 diharapkan tercapai di tiga sektor

Rep: dea alvi soraya/ Red: Hiru Muhammad
Menanamkan literasi keuangan bagi anak sejak dini merupakan hal yang penting. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui buku kumpulan cerita pendek (cerpen). Upaya itu dilakukan PermataBank melalui PermataHati sebagai bagian dari rangkaian inisiatif PermataBankirCilik.
Foto: istimewa
Menanamkan literasi keuangan bagi anak sejak dini merupakan hal yang penting. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui buku kumpulan cerita pendek (cerpen). Upaya itu dilakukan PermataBank melalui PermataHati sebagai bagian dari rangkaian inisiatif PermataBankirCilik.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Inklusi keuangan kini telah berkembang menjadi kebutuhan pokok masyarakat modern. Terlebih dengan berkembangnya digitalisasi di segala bidang, membuat kebutuhan inklusi keuangan mejadi penting. 

Karena itu diperlukan kehadiran kalangan perbankan guna meningkatkan inklusi keuangan. Salah satunya adalah dengan mengembangkan busaya menabung sejak dini. Seperti yang dilakukan Permata Bank melalui PermataHati CSR menggelar program Cinta dan Edukasi dari Kita (Cerita). Kegiatan ini  memberikan edukasi literasi keuangan kepada ratusan siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 78 Sindang Sari, Kota Bandung, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga

Program ini sekaligus ditujukan untuk merayakan bulan Inklusi Keuangan 2022 yang digelar serentak di 50 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan  dilaksanakan di lembaga pendidikan berbagai tingkat mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga SLB. “Ini momentum penting untuk memperluas jangkauan literasi keuangan khususnya bagi generasi muda Indonesia,” ujar Direktur Utama Permata Bank, Jumat (28/10/2022). 

Dia menjelaskan, program Cerita ini merupakan upaya Permata Bank untuk mendorong tercapainya target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 melalui peningkatan tiga sektor, yaitu pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan. Meliza berharap melalui kegiatan ini, generasi muda dapat lebih melek finansial sejak dini, mulai dari keterampilan menabung, mengelola keuangan, hingga berinvestasi.

Selain mengajarkan literasi keuangan, Permata Bank, kata Meliza, juga memberikan bantuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana sekolah, seperti perbaikan ruang kelas, melengkapi fasilitas olahraga dan alat bantu ajar, hingga melengkapi koleksi perpustakaan sekolah. Meliza menambahkan, kegiatan ini telah menjadi agenda rutin sejak diluncurkan pada 2016 silam.“Hingga kini, Cerita telah menjangkau lebih dari 38.000 penerima manfaat dan 270 sekolah,” kata dia. 

Di samping Cerita, Permata Bank melalui Permata Bankir Cilik juga menggelar program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN). Deputi Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Rose Dian Sundari mengatakan, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan positif yang dapat membentuk kesiapan generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan sangat penting dilakukan, salah satunya dengan pendidikan finansial.  “Semua ini memang harus dimulai sejak dini agar bisa dirasakan hasilnya di masa depan, kami berharap program ini terus berlanjut dengan inovasi dan terobosan baru setiap tahunnya," ucapnya.

Division Head of Corporate Affairs PermataBank Richele Maramis dalam kesempatan yang sama mengatakan, akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan berperan penting dalam meningkatkan taraf hidup mereka. Karena itu, kebiasaan mengelola uang dan menabung perlu ditanamkan sedini mungkin, sambung dia. 

Dia berharap seluruh peserta Permata Bankir Cilik dapat membawa kebiasaan baru dan menyebarkannya pada lingkungan sekitarnya. Richele juga memastikan akan terus memperbaharui kurikulum dan materi yang disampaikan demi menjamin kesesuaian dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta. “Nilai-nilai dan keterampilan ini diajarkan lewat serangkaian kelas-kelas edukatif, kreatif dan interaktif, mulai dari kelas pengaturan uang sederhana 3-in (Tabung-in, Jajan-in, Bagi-in), tur virtual Museum Bank Indonesia, tur virtual cabang PermataBank, hingga kelas menulis cerita pendek (cerpen),” tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement