Rabu 26 Oct 2022 20:45 WIB

Pemkot Bandung Harap Penyerapan ZIS Lebih Optimal

Penyerapan ZIS di Bandung diharap lebih maksimal.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Pemkot Bandung Harap Penyerapan ZIS Lebih Optimal. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemkot Bandung Harap Penyerapan ZIS Lebih Optimal. Foto: Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap potensi penyerapan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) dapat lebih optimal. Adanya fitur berbasis digital, kata dia, juga dapat menambah pencapaian penghimpunan ZIS di Kota Bandung karena mendorong pengelolaan dana yang lebih transparan dan real time.

 

Baca Juga

"Karena memang potensi ZIS di Kota Bandung itu sangat besar. Kepercayaan jadi hal yang penting untuk mencapai potensi tersebut. Mudah-mudahan fasilitas dari Pemkot Bandung ini bisa menjadi salah satu penunjangnya," harap Yana dalam keterangannya, Rabu (26/10/2022).

 

Sementara itu, Ketua Baznas Kota Bandung, Akhmad Roziqin menjelaskan, meski Baznas telah berpindah lokasi ke Jalan Pelajar Pejuang 45, tapi pelayanan ZIS masih bisa diakses di kantor lama basement Masjid Al Ukhuwah. Dia menegaskan, salah satu alasan relokasi adalah demi menjunjung kemandirian Baznas sebagai lembaga penyalur ZIS independen.

 

“Sesuai regulasi, kita harus berdiri secara mandiri. Dulu pelayanan ZIS di lantai 3. Lalu pindah ke sini karena akses transportasinya lebih mudah bagi para muzaki dan mustahik," jelas Akhmad.

 

Adapun beberapa bantuan program kegiatan yang telah disalurkan Baznas Kota Bandung dari Januari-Oktober 2022 antara lain, bantuan program pendidikan kepada 459 penerima manfaat, bantuan kesehatan sebanyak 830 orang, dan program keagamaan untuk 5.410 orang.

 

"Ada juga program sosial kemanusiaan untuk 39.738 penerima manfaat. Dan bantuan ekonomi atau modal usaha untuk 605 orang. Totalnya jadi 47.042 penerima manfaat," ungkapnya.

 

Ia menambahkan, pada kesempatan kali ini Baznas juga bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung untuk sosialisasi program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

 

"Kita juga ada pengukuhan BAAS, ada pengobatan gratis dan pembagian sembako, serta layanan bazar," katanya.

 

Hal serupa disampaikan Ketua Baznas Provinsi Jawa Barat, Anang Jauharudin. Ia mengakui jika Baznas Kota Bandung merupakan salah satu lembaga zakat yang terdepan di Jabar. Namun, ia berpesan untuk jangan terlalu euforia dengan fasilitas baru dan kemudahan yang selama ini didukung Pemkot Bandung.

 

"Tugas kita masih panjang. Tantangan kita bukan hanya mengumpulkan zakat dari ASN, tapi juga dari pihak eksternal harus bisa kita raih," tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement