Jumat 14 Oct 2022 17:55 WIB

Jokowi Minta Kepolisian Kawal Daerah Kendalikan Inflasi

Kapolri juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang tahun politik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Sebanyak 559 pejabat Polri yang terdiri dari Pati Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres seluruh Indonesia dikumpulkan di Istana Negara untuk menerima pengarahan dari Presiden Joko Widodo.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Sebanyak 559 pejabat Polri yang terdiri dari Pati Mabes Polri, Kapolda, dan Kapolres seluruh Indonesia dikumpulkan di Istana Negara untuk menerima pengarahan dari Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan seluruh jajaran kepolisian dari Mabes Polri, Kapolda, hingga Kapolres di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Dalam arahannya, Jokowi meminta kepolisian agar membantu mengawal pemerintah daerah dalam mengendalikan tingkat inflasi serta melakukan pembangunan di tengah kondisi global yang sulit saat ini.

"Kami tentunya akan melaksanakan arahan dan perintah beliau untuk mengawal pemerintah daerah baik dari tingkat kabupaten kota provinsi dalam situasi global yang saat ini sangat sulit. Bagaimana kita mengawal agar yang namanya harga-harga bisa terkelola, bisa terkendali tingkat inflasi bisa kita kawal, kegiatan-kegiatan pembangunan bisa kita kawal," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga

Dalam keterangannya, Kapolri Listyo Sigit pun berkomitmen untuk mengawal kebijakan pemerintah serta menjaga soliditas bersama dengan TNI. Selain itu, Kapolri juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas keamanan menjelang tahun politik.

Kepolisian, kata dia, juga akan menindak tegas terhadap berbagai hal yang bisa berdampak terhadap perpecahan dan polarisasi yang bisa menganggu kehidupan masyarakat.

"Oleh karena itu, tentunya ini menjadi kebijakan dan akan kita tindaklanjuti. Selanjutnya kami akan terus melaksanakan program transformasi menuju Polri yang presisi tentunya dengan hal-hal yang lebih mudah sehingga bisa dilaksanakan oleh seluruh anggota," kata dia.

Ia melanjutkan, soliditas untuk saling mengingatkan antar anggota juga perlu diperkuat. Jajaran kepolisian juga diminta untuk memiliki kepekaan terhadap kondisi global yang semakin sulit saat ini.

"Sehingga kemudian apa yang dilakukan oleh Polri betul-betul bisa mengembalikan kepercayaan publik, kita bisa mengembalikan apa yang menjadi harapan kita menjadi Polri yang dekat dan dicintai masyarakat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement