Selasa 11 Oct 2022 18:12 WIB

Warga Yogyakarta Diminta Tetap Disiplin Prokes

Gunungan prokes diarak rombongan sepeda dari Kantor BPBD DIY melalui perempatan Tugu.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas menggotong gunungan prokes di Teras Malioboro I, Yogyakarta, Selasa (11/10/2022). Larung gunungan prokes yang digelar BPBD DIY tersebut untuk mengingatkan kembali penerapan protokol kesehatan terutama bagi wisatawan di kawasan Malioboro.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas menggotong gunungan prokes di Teras Malioboro I, Yogyakarta, Selasa (11/10/2022). Larung gunungan prokes yang digelar BPBD DIY tersebut untuk mengingatkan kembali penerapan protokol kesehatan terutama bagi wisatawan di kawasan Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Sampai saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung, dan dibuktikan masih tercatat kasus terkonfirmasi positif di DIY. Namun, sebagian masyarakat tampak sudah mulai tidak disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menginisiasi kegiatan Larung Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan gunungan protokol kesehatan berisi masker dan hand sanitizer kepada masyarakat Yogyakarta.

Baca Juga

Gunungan prokes diarak rombongan sepeda dari Kantor BPBD DIY melalui perempatan Tugu Yogyakarta menuju Teras Malioboro 1 untuk dibagikan ke masyarakat. Larung sendiri  berarti menghanyutkan yang dimaknai harapan pandemi segera berakhir.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, dibagikannya gunungan prokes dimaknai sebagai wujud kesiapsiagaan masyarakat agar dapat pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Pulih dan bangkit ini dalam berbagai sektor.

Mulai dari sektor pariwisata, ekonomi, sosial, budaya, kesehatan dan lain sebagainya. Biwara menekankan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini dapat terkendali dan masa pemulihan berbagai sektor juga sedang giat dilakukan.

"Maka, ungkapan rasa syukur diwujudkan dalam bentuk yang sederhana tanpa mengurangi makna wujud syukur itu sendiri," kata Biwara, Selasa (11/10).

Ia menilai, pandemi yang sudah berlangsung 2,5 tahun lebih dihadapi masyarakat DIY tentu sangat dirasakan dinamikanya, terutama saat Delta dan Omicron. Namun, gelombang pandemi Covid-19 tersebut dapat diatasi bersama sampai saat ini.

Kondisi ini momentum untuk bangkitnya kembali ekonomi di Yogyakarta tanpa abai prokes. Biwara berharap, kegiatan ini memberi semangat lagi kepada masyarakat untuk terus berbenah dan saling mengingatkan agar tanggung menghadapi bencana.

"Tentunya, kita berharap pandemi Covid-19 segera berakhir," ujar Biwara.

Biwara menekankan, BPBD DIY akan terus mengawal penanggulangan bencana, termasuk pandemi Covid-19. Serta, tetap berkomitmen untuk memberi edukasi ke masyarakat dan memberikan wujud nyata dengan turun langsung ke tengah masyarakat.

Ia berharap, landainya kasus Covid-19 di DIY saat ini menjadi sinyal positif perbaikan kondisi pandemi Covid-19. Menurut Biwara, pemda yang tangguh, dapat melayani dan membangun masyarakat Yogyakarta yang bertumbuh dan berkembang.

Dalam kegiatan ini dibagikan perlengkapan prokes kepada masyarakat di sekitar Teras Malioboro 1 sebagai tanda prokes kesehatan masih harus diterapkan pada saat ini," ujar Biwara.

Adapun yang dibagikan berupa perlengkapan prokes seperti masker medis, masker KF99, masker kain, hand sanitizer dan sabun cuci tangan. Yang mana, disusun kepada sebuah gunungan dan kotak-kotak dengan total nilai Rp 47.802.200. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement