Jumat 30 Sep 2022 12:29 WIB

Ini Rekomendasi Asupan Gula Harian untuk Anak

Rata-rata minuman kemasan memiliki kandungan gula melebihi batas.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Minuman soda, salah satu minuman dengan kalori dan kadar gula tertinggi.
Foto: AP
Minuman soda, salah satu minuman dengan kalori dan kadar gula tertinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta menyebutkan kandungan gula yang dikonsumsi anak-anak perlu dibatasi. Sebab, rekomendasi gula tambahan untuk anak-anak yang bisa dikonsumsi maksimal 25 gram per hari.

"Gula tambahan perlu dibatasi. Untuk anak-anak kalau dia masih masa pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang usianya sekitar 6 bulan sampai 1 tahun sebenarnya bisa diberikan gula tambahan maksimal 5 persen dari total kalori harian. Sementara untuk anak-anak yang lebih besar (usianya) kira-kira 25 gram per hari," katanya dalam diskusi virtual di di media sosial Twitter, ditulis Jumat (30/9/2022).

Baca Juga

Kemudian, ketika melihat kandungan gula dalam minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK,) dia melanjutkan, sebagian besar sudah lewat batas hariannya. Ia menyebutkan ketika mengecek MBDK di minimarket ternyata kandungan gulanya banyak yang di atas 30 gram per satu botol.

Ia menambahkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebenarnya telah menetapkan standar kandungan gula untuk dewasa sekitar 50 gram gula tambahan per hari. Ia berharap rekomendasi gula semakin ke depannya bisa lebih rendah lagi.

Asosiasi Jantung Amerika (American Heart Association) sudah merekomendasikan konsumsi gula maksimal 25 gram sampai 36 gram per hari. "Jadi harusnya di Indonesia bisa merekomendasikan (konsumsi gula) lebih rendah lagi," katanya.

Terkait cara membaca kandungan gula dalam MBDK, ia mencontohkan kandungan gula dalam sebuah MBDK 25 gram dan rekomendasi Kemenkes maksimal 50 gram. Artinya sudah 50 persen dari batasan harian. Jadi, bisa dikatakan MBDK tinggi kandungan gula.

"Menurut saya MBDK di minimarket kebanyakan tinggi gula dan sebisa mungkin dihindari," ujarnya.

Ia meminta para orang tua benar-benar harus ekstra hati-hati, terutama kalau di anak-anak. Sebab, semakin dini seseorang terpapar gula tambahan maka semakin besar risiko orang tersebut atau anak tersebut mengalami peningkatan faktor risiko efek samping gula tambahan seperti gangguan metabolisme, kecanduan, hingga gangguan kesehatan.

Oleh karena itu, ia meminta yang perlu diperhatikan adalah konsumsi gula saat anak-anak. Karena kalau saat anak-anak jarang mengonsumsi gula kemudian ketika merasakan minuman manis sedikit saja pasti tidak suka karena tubuhnya 'menolak'.

Setelah itu, saat dewasa maka lebih sedikit kemungkinan untuk kecanduan gula. Artinya ia mengingatkan semakin muda anak-anak terpapar gula maka semakin tinggi kecanduannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement