Rabu 21 Sep 2022 13:45 WIB

Peran Penting Budak dari Afrika Barat dalam Syiar Islam di Panama

Syiar Islam dibawa pertama kali ke negara tersebut oleh kalangan budak.

Umat Muslim di Panama
Foto: IST
Umat Muslim di Panama

REPUBLIKA.CO.ID,Dalam dunia perkapalan atau pelayaran, Panama begitu masyhur karena memiliki beberapa kekhasan. Banyak kapal besar yang beroperasi di lima samudra menggunakan bendera Panama walaupun perusahaan yang memiliki armada itu tidak berasal dari sana. 

Pemerintah negara di Amerika Tengah itu memang memberlakukan open registry.Aturan itu membebaskan pajak penghasilan bagi korporasi--dari negara manapun--yang mendaftarkan kapal-kapalnya di bekas jajahan Spanyol tersebut.

Baca Juga

Di samping itu, Panama juga terkenal akan Terusan yang menghubungkan antara Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik. Seperti dilansir dari The Maritime Post, Terusan Panama menghasilkan sekitar 2 miliar dolar AS per tahun. Dari angka itu, pemerintah setempat mengambil sekira 40 persen.Sebagaimana Terusan Suez bagi Mesir, jembatan air tersebut menjadi salah satu sumber pemasukan untuk negara berpenduduk kurang lebih 4,3 juta jiwa itu.

Mayoritas orang Panama berasal dari kelompok etnis Mestizo, yakni percampuran antara kulit putih dan bangsa asli Amerika. Kristen menjadi agama yang dipeluk kebanyakan penduduk negara tersebut. Karena itu, gereja cukup mudah ditemukan di kota-kota setempat.

Umat Islam menjadi salah satu minoritas di Panama. Menurut data Pew Research Center (2009), jumlah kaum Muslimin di sana sebanyak 24 ribu orang. Artinya, sekitar 0,7 persen dari keseluruhan masyarakat negara itu memeluk agama tauhid.

Dikutip dari keterangan buku Muslim di Amerika dan Cina(2003), syiar Islam dibawa pertama kali ke negara tersebut oleh kalangan budak. Mereka berasal dari Afrika Barat. Sejak negerinya sendiri dikuasai bangsa-bangsa Eropa Barat, kaum kulit gelap itu dijadikan hamba sahaya. Maka dalam jumlah yang masif, orang-orang malang itu diangkut ke Amerika hingga berakhir di Panama.

Memasuki abad ke-16, terjadilah beberapa peristiwa pembebasan atau pemberontakan budak di Amerika Tengah. Salah satunya adalah kejadian di lepas pantai Panama yang menghadap Atlantik.Pada 1552, sebuah kapal besar tenggelam. Sebanyak 500 budak di dalamnya berhasil selamat.

Seseorang dari mereka kemudian ditunjuk sebagai pemimpin. Namanya adalah Bayano. Lelaki Muslim itu dengan gagah berani memimpin perlawanan orang-orang kulit gelap itu terhadap para majikan.

Sesampainya di pesisir Panama, Bayano dan para pengikutnya sudah berstatus merdeka. Mereka pada awalnya harus menghadapi gangguan dari pemerintah kolonial Panama. Pihak otoritas itu sangat ingin memperbudak mereka lagi, apalagi setelah mengetahui bahwa orang-orang tersebut adalah Muslim.

Bagaimanapun, Bayano dan para pendukungnya terus melawan secara gerilya. Tepat saat itu, pemerintah kolonial Panama sedang menghadapi pemberontakan yang lebih masif di selatan. Maka, gencatan senjata pun diajukan kepada pemimpin Muslim tersebut.

Dalam situasi tenang, Bayano pun dapat mendirikan permukiman di wilayah yang kini termasuk Provinsi Darien. Di sana, ia membangun masjid sederhana serta menyusun dewan penasihat, baik dalam urusan pertahanan maupun syiar Islam.Masyarakat lokal yang lebih dahulu tinggal di sekitar daerah itu lebih mengenal mereka sebagai orang- orang yang berani melawan rezim.

Berita tentang pemberontakan Bayano sampai ke telinga pemerintah pusat Spanyol. Madrid amat marah sehingga mengirimkan seorang jenderal terbaiknya ke Panama. Dialah Pedro de Ursua.

Sesampainya di tujuan, Ursua langsung melancaran serangan frontal ke basis Bayano. Akhirnya, tokoh Muslim itu dan para pendukungnya dapat ditangkap. Bayano sempat diasingkan ke Peru, lalu Spanyol. Di negara Eropa itulah dirinya mengembuskan napas terakhir.

Kisah kepahlawanan sang pejuang meng inspirasi penduduk lokal. Bahkan, di dekat bekas basis pertahanan kaum Muslimin itu terdapat danau yang dinamakan Danau Bayano. Penamaan itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas keberanian patriot ini.

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement