Rabu 14 Sep 2022 07:52 WIB

Wanita Ternyata Lebih Berisiko Terkena Penyakit Jantung, Apa Sebab?

Studi global ungkap alasan wanita lebih berisiko kena penyakit jantung.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi serangan jantung. Sebuah studi baru mengungkap alasan wanita menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit jantung daripada pria.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi serangan jantung. Sebuah studi baru mengungkap alasan wanita menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit jantung daripada pria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru mengungkap bahwa wanita menghadapi risiko lebih besar terkena penyakit jantung daripada pria. Studi ini ditulis oleh para peneliti dari McMaster University di Kanada dan diterbitkan di jurnal The Lancet.

Studi global yang menganalisis data dari 156 ribu orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan kardiovaskular ini adalah yang pertama melibatkan mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah serta orang-orang dari negara berpenghasilan tinggi. Walaupun pria dan wanita berbagi faktor risiko yang sama, tetapi diet memiliki dampak yang lebih besar pada wanita daripada pada pria.

Baca Juga

Peneliti utama studi Salim Yusuf mengatakan ini adalah sesuatu yang belum pernah dijelaskan sebelumnya, dan memerlukan konfirmasi independen. Meski para peneliti telah mengamati diet memiliki pengaruh yang lebih besar pada wanita, mereka belum menemukan alasan yang jelas terkait ini.

Sementara itu, peneliti juga melihat faktor risiko lain memiliki pengaruh yang lebih besar pada pria daripada wanita. Pada pria, kadar kolesterol LDL (jahat) yang tinggi dan gejala depresi memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penyakit jantung daripada pada wanita.

 

Kolesterol LDL terbentuk sebagai plak di arteri, meningkatkan tekanan darah. Hal penting dari hasil studi ini adalah bahwa risikonya serupa di semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan warganya.

Mengenai hubungan antara pria dan wanita, penulis pertama studi Marjan Walli-Attaei mengatakan bahwa wanita dan pria memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular yang serupa, yang menekankan pentingnya strategi serupa untuk pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah pada pria dan wanita.

"Studi ini bisa mengintervensi pengobatan maupun merumuskan strategi pencegahan penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita," kata peneliti seperti dilansir laman Express, Selasa (13/9/2022).

Ini bukan kali pertama perbedaan terlihat antara pria dan wanita dalam hal bagaimana mereka mengalami penyakit jantung. Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini di American Heart Journal Plus oleh University of Florida di AS menemukan bagaimana wanita lebih mungkin daripada pria untuk mengembangkan beberapa bentuk penyakit jantung.

Alasan mengapa wanita lebih berisiko, menurut peneliti, adalah karena gen. Gen yang dikenal sebagai RAP1GAP2 ada pada wanita, tetapi tidak pada pria. Peneliti studi Jennifer Duggan mengatakan bahwa penanda DNA tertentu dalam gen ini diperkirakan mengatur aktivitas trombosit, sel darah tidak berwarna yang membantu pembekuan darah. Ini juga menghadirkan risiko serangan jantung.

"Gen yang terlalu aktif dapat menyebabkan terlalu banyak trombosit untuk merespons gumpalan, yang dapat menghalangi aliran darah dan oksigen ke otot jantung dan menyebabkan serangan jantung," jelas Duggan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement