Selasa 06 Sep 2022 12:37 WIB

Buruh Demo Kenaikan Harga BBM, Jokowi Berkegiatan di Bogor

KSP membantah kegiatan presiden di Bogor untuk menghindari demo kenaikan BBM.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Organisasi serikat buruh menggelar aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Selasa (6/9/2022) hari ini. Saat aksi demonstrasi ini digelar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diagendakan melakukan kegiatannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono pun membantah, Presiden berkegiatan di Bogor untuk menghindari adanya aksi demonstrasi kenaikan BBM ini. Menurut dia, agenda Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor hari ini sudah terjadwalkan sejak dua pekan yang lalu.

“Dari minggu lalu terjadwal, bahkan dari dua minggu yang lalu. Karena ada tamu negara hari Senin kegiatan di sana, terus bapak Presiden lanjut di sana hari Selasa lanjut kegiatan di Bogor. Enggak ada kami jadwalkan beliau di Bogor (karena demo), kami kan ga tau ada kenaikan BBM, ada demo, kita ga tau,” ujar Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Baca juga : Hari Ini Ribuan Demonstran Kepung DPR Tolak Kenaikan BBM

Heru menyebut, pejabat terkait nantinya akan menerima aspirasi dari massa aksi demonstrasi hari ini. Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menyampaikan, meski tengah berkegiatan di Bogor, tak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan melakukan akivitasnya di Jakarta pada hari ini.

Bey juga mengatakan, Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa adanya perbedaan pendapat terkait suatu kebijakan merupakan hal yang wajar. Meski demikian, aksi demonstrasi untuk menolak kebijakan yang diambil pemerintah harus disampaikan dengan tertib dan tidak anarkis, serta sesuai dengan peraturan yang ada.

“Presiden kan menyampaikan perbedaan pendapat itu wajar, ada yang setuju kenaikan, ada yang gak setuju. Presiden menyampaikan juga kemarin yang penting tertib, tidak anarkis, dan juga dalam koridor peraturan yang ada,” ujar Bey.

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal memastikan, aksi demontrasi menuntut pembatalan kenaikan harga BBM digelar di Gedung DPR mulai pukul 10.00 WIB. Aksi ini diikuti oleh ribuan demonstran dari berbagai kalangan. Dalam aksi ini mereka akan membawa tiga tuntutan.

Baca juga : Aksi Unjuk Rasa Penolakan Kenaikan Harga BBM Berlanjut

Yakni pertama, pembatalan kenaikan harga BBM. Kedua, penolakan omnibus law UU Cipta Kerja. Dan ketiga, tuntutan kenaikan UMK 2023 sebesar 10-13 persen.

Seperti diketahui, pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9/2022). Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000/liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800/liter. Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500/liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement