Senin 05 Sep 2022 00:36 WIB

Wagub Audy: Industri Peternakan Terus Bertumbuh di Era 4.0

Dunia peternakan di Indonesia, nilai perputaran uangnya mencapai Rp 350 triliun

Rep: Febrian Fachri/ Red: Gita Amanda
Petugas memberi makan sapi-sapi indukan yang sedang dikarantina di Instalasi Karantina Hewan, Pasir Jambak, Padang, Sumatera Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Petugas memberi makan sapi-sapi indukan yang sedang dikarantina di Instalasi Karantina Hewan, Pasir Jambak, Padang, Sumatera Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy, mengatakan ruang bagi industri peternakan di Indonesia masih terbuka luas. Peluang ini terus bertumbuh disebabkan oleh faktor-faktor yang meliputi pertumbuhan populasi yang teratur, pendapatan kelas menengah yang terus meningkat, urbanisasi, hingga harga daging yang cukup terjangkau dibandingkan jenis pangan lainnya.

“Saat ini pertumbuhan lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan banyaknya lulusan pendidikan tinggi sehingga banyak pekerjaan abad 20 yang perlahan-lahan digantikan oleh pekerjaan baru yang berbasis teknologi 4.0,” kata Audy, Ahad (4/9/2022).

Ia menyebut dalam dunia peternakan di Indonesia, nilai perputaran uang mencapai Rp 350 triliun, dengan PDB dari sektor Peternakan sebesar 1.57 persen dan menyerap tenaga kerja sebesar 3.840.000.

Sedangkan tantangan di dunia peternakan saat ini meliputi globalisasi, keterbatasan sumber daya, kesejahteraan hewan, perubahan iklim, kelebihan pasokan yang menimbulkan ketidakstabilan harga, penyakit menular antar hewan kualitas pangan serta standar manajemen perkandangan dan minimnya fasilitas pemrosesan.

"Tapi dengan pesatnya perkembangan teknologi yang membantu menjawab tantangan tersebut, ditambah besarnya peluang pertumbuhan industri peternakan,  kawasan pedesaan pedesaan sebagai tumpuan ekonomi akan semakin jauh berkembang," ucap Audy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement