Senin 22 Aug 2022 16:37 WIB

Waskita Karya Kembali Gelar Rights Issue, Cek Daya Tariknya 

Analis sebut proyek IKN jadi katalis positif bagi rights issue Waskita Karya

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan kembali melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Aksi korporasi berupa rights issue ini dinilai masih akan mampu menarik perhatian investor.
Foto: Facebook PT Waskita Karya
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan kembali melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Aksi korporasi berupa rights issue ini dinilai masih akan mampu menarik perhatian investor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) akan kembali melakukan penambahan modal melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Aksi korporasi berupa rights issue ini dinilai masih akan mampu menarik perhatian investor.

Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi katalis positif bagi emiten BUMN konstruksi ini. Selain itu, pandemi yang melandai akan mendukung pemulihan sektor konstruksi. 

"Dimulainya pembangunan IKN dan membaiknya perekonomian karena pandemic telah melandai, akan membuat rights issue WSKT menjadi menarik," kata Andhika kepada Republika, Senin (22/8). 

Andhika menjelaskan, pembangunan IKN yang dimulai pada September 2022 akan mendongkrak penerimaan kontrak WSKT dalam jangka panjang. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada peningkatan laba perusahaan.

Menurut Andhika, upaya restrukturisasi dan penambahan modal yang dilakukan WSKT akan berdampak positif pada kondisi fundamental Perseroan. Kondisi ini didukung dengan kembali berjalannya proyek-proyek yang tertunda setelah pandemi mereda.

Sebelumnya, pada akhir tahun 2021 WSKT juga telah melaksanakan rights issue dengan menyerap dana segar Rp 9,44 triliun. Angka tersebut meleset dari target penyerapan senilai Rp 11,93 triliun atau hanya terserap sekitar 78,95 persen dari target semula.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai menarik tidaknya rights issue tergantung pada kondisi perusahaan saat ini dan prospek ke depan. Menurut Toto, kondisi WSKT saat ini belum sepenuhnya pulih karena struktur keuangan yang terlalu didominasi liabilities. 

Toto melihat, WSKT perlu mengambil langkah lebih baik untuk penyehatan finansial, salah satunya dengan penerbitan rights issue untuk meningkatkan equity. Selain itu, investor akan tertarik pada rights issue jika WSKT mengambil bagian dalam pembangunan IKN. 

"Apabila WSKT mampu mendapatkan porsi pekerjaan yang cukup masif di IKN ini mustinya memberikan titik cerah buat investor," ujar Toto.

Dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), WSKT mengumumkan akan kembali melaksanakan rights issue pada tahun ini. Melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak banyaknya 8,72 miliar Saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham. 

Perseroan menyebut, aksi korporasi ini akan memperkuat struktur permodalan dalam rangka melanjutkan proses konstruksi pada proyek berjalan. Penambahan modal juga dapat meningkatkan kinerja serta mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan sehingga akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan Perseroan.

Dana yang diperoleh dari hasil PUT III ini setelah dikurangi biaya-biaya seluruhnya akan digunakan untuk penyelesaian proyek jalan tol, modal kerja dan indirect cost (bunga, pajak, dan biaya administrasi) proyek konstruksi serta investasi pengembangan entitas anak Perseroan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement