Rabu 27 Jul 2022 08:35 WIB

Gedung Putih: Pembicaraan Biden-Xi Bahas Ketegangan Taiwan

Presiden AS dan China akan melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera China. Presiden AS dan China akan melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini.
Foto: AP / Andy Wong
Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera China. Presiden AS dan China akan melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih menyatakan pada Selasa (26/7/2022), ketegangan atas Taiwan serta invasi Rusia ke Ukraina kemungkinan merupakan topik pembicaraan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping. Kedua kepala negara ini akan melakukan pembicaraan pada akhir pekan ini.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan, mengelola persaingan ekonomi antara kedua negara juga akan menjadi fokus dari pembicaraan tersebut. "Semuanya mulai dari ketegangan di Taiwan, hingga perang di Ukraina, serta bagaimana kami mengelola persaingan antara kedua negara dengan lebih baik, tentu saja di bidang ekonomi," katanya tentang topik yang akan dibahas.

Baca Juga

Pembicaraan kelima antara kedua pemimpin ini datang ketika China telah memberikan peringatan yang lebih tinggi kepada pemerintahan Biden tentang kemungkinan kunjungan Ketua House of Representatives AS Nancy Pelosi ke Taiwan. "Ini adalah panggilan yang telah dijadwalkan untuk waktu yang lama dan sudah ada agenda yang cukup kuat untuk dibicarakan oleh kedua pemimpin ini," ujar Kirby.

Kebijakan satu-China menempatkan AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan. Hanya saja, keterlibatan Washington terikat oleh hukum yang menetapkan dalam memberikan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri. Gedung Putih dengan cepat menegaskan kembali bahwa sikapnya tidak berubah meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan perjalanan Pelosi.

Kirby mengatakan, Pelosi berada di garis suksesi kepresidenan dan  perjalanannya ke luar negeri adalah masalah keamanan nasional AS. Meski begitu, hanya dia yang bisa membuat keputusan tentang perjalanannya.

Menurut Kirby, pertengkaran dalam retorika dari Beijing atas perjalanan potensial itu hanya meningkatkan ketegangan. "Kami menemukan itu tidak membantu dan tentu saja tidak sedikit pun diperlukan mengingat situasinya," katanya.

Perjalanan Pelosi akan menjadi yang pertama oleh seorang ketua House sejak 1997. China telah mengatakan siap untuk mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan jika perjalanan itu terjadi.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement