Senin 04 Jul 2022 23:04 WIB

Warga Gunungkidul Antusias Ikuti Program Transmigrasi

Pelaksanaan program transmigrasi sempat berhenti di 2020 lalu.

Daerah transmigrasi, ilustrasi
Foto: Darmawan/Republika
Daerah transmigrasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Warga Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sangat antusias untuk mengikuti program transmigrasi, yakni 32 kepala keluarga dari kuota yang disediakan 14 kepala keluarga pada 2022.

Kepala Seksi Transmigrasi, Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul Sukasan mengatakan tahun ini, kuota transmigrasi hanya 14 KK dengan tujuan ke provinsi Sumatra Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.

"Antusiasme masyarakat ikut transmigrasi cukup tinggi sehingga kami harus melakukan seleksi," kata Sukasan.

Ia mengatakan seleksi dilakukan dengan proses wawancara serta kunjungan lapangan ke masing-masing keluarga. Langkah itu untuk melihat keseriusan calon transmigran yang menjadi dasar pemberangkatan.

"Tidak ada tes, tapi dari kunjungan yang dilakukan akan terlihat minat masing-masing keluarga. Adapun yang belum terpilih rencananya masuk prioritas pemberangkatan di tahun berikutnya,” katanya.

Sukasan mengatakan pemberangkatan masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Di tahap awal ada lima KK, selanjutnya diberangkatkan secara bertahap sesuai dengan lokasi tujuan transmigrasi.

Meski demikian, berbagai persiapan sudah dilakukan mulai dari pelatihan hingga pemberian modal usaha sebesar Rp 10 juta. “Di sana nanti keluarga transmigran akan mendapatkan bangunan tempat tinggal dan tanah seluas hampir dua hektare,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Asih Wulandari mengatakan, pelaksanaan program transmigrasi sempat berhenti di 2020 lalu karena terdampak pandemi Covid-19.

Meski demikian, mulai tahun lalu ada pemberangkatan lima kepala keluarga (KK) ke luar Pulau Jawa. “Untuk minat transmigrasi di Gunungkidul terhitung tinggi,” kata Asih.

Menurut dia, ada beberapa tahapan sebelum pemberangkatan calon transmigran. Selain sosialisasi, juga ada pendaftaran, seleksi hingga pelatihan untuk bekal hidup di tempat tinggal yang baru. “Kalau detailnya bisa langsung ke seksi transmigrasi,” jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement