Rabu 29 Jun 2022 12:13 WIB

Benarkah Omega-3 Merupakan Suplemen Terbaik Bagi Jantung?

Studi sebut suplemen ini lebih baik dari Omega-3 untuk kesehatan jantung.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Studi sebut suplemen ini lebih baik dari Omega-3 untuk kesehatan jantung.
Foto: www.piqsels.com
Studi sebut suplemen ini lebih baik dari Omega-3 untuk kesehatan jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banyak orang mulai lebih memperhatikan peningkatan energi, pengurangan risiko penyakit kronis, mental termasuk kesehatan jantung. Menurut National Institutes of Health (NIH), orang berusia 65 tahun ke atas berada pada peningkatan risiko serangan jantung, strok, dan penyakit jantung secara signifikan. 

Tidak sedikit pula orang yang mengonsumsi suplemen demi menjaga kesehatan jantung. Namun, manakah suplemen jantung yang paling baik dikonsumsi?

Baca Juga

Asam pentadecanoic yang juga disebut C15:0 adalah asam lemak esensial, tetapi tubuh tidak memproduksinya sendiri. Manusia perlu mendapatkan C15:0 melalui makanan atau suplemen agar tetap sehat. 

Sayangnya, sebagian besar makanan sumber asam pentadecanoic juga mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi yang berhubungan dengan kesehatan jantung dan penyakit kardiovaskular buruk. Hal itu diungkap studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Lipidology.

"Meskipun kita telah lama diberitahu untuk menghindari semua lemak jenuh, sekarang diketahui bahwa ada lemak jenuh yang baik dan buruk," kata Stephanie Venn-Watson, salah satu pendiri dan CEO Seraphina Therapeutics, seperti dikutip dari Best Life, Rabu (29/6/2022).

Menurut Venn-Watson, telah banyak penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kadar C15:0 lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2, jantung, dan hati berlemak.

Lemak jenuh dianggap "baik" atau "buruk" tergantung pada bagaimana metabolisma tubuh. C15:0, dimetabolisme menjadi produksi energi sehat. Sebaliknya, lemak jenuh rantai genap dimetabolisme untuk meningkatkan pro-diabetes dan kondisi rawan cedera kardiovaskular.

Disebutkan pula bahwa C15:0 juga disebut asam pentadekanoat adalah asam lemak esensial pertama yang ditemukan sejak omega-3 muncul lebih dari 90 tahun yang lalu. Asam lemak jenuh rantai ini ditemukan terutama dalam produk susu dengan lemak utuh seperti susu dan mentega. Namun, juga dapat ditemukan di beberapa ikan dan tanaman.

"Peradangan kronis yang mendasari adalah pendorong utama penyakit jantung, terutama seiring bertambahnya usia," kata Venn-Watson. 

Venn Watson menambahkan, C15:0 lebih baik daripada omega-3 (EPA) yang paling murni dan berkinerja tertinggi dalam mengurangi beberapa pemicu peradangan kardiovaskular yang relevan secara klinis. Orang dengan kadar C15:0 yang bersirkulasi lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan gagal jantung.

Omega-3 sangat penting untuk kesehatan jantung, tetapi kekurangannya adalah cacat pada struktur molekulnya. Suplemen omega-3 biasanya berbentuk minyak sehingga memiliki umur simpan lebih pendek.

Tiga asam lemak omega-3 utama, yakni asam alfa-linolenat (ALA), asam eicosapentaenoic (EPA), dan asam docosahexaenoic (DHA) sering disebut-sebut bermanfaat banyak bagi kesehatan. Namun, C15:0 lebih efektif daripada omega-3 dalam memerangi peradangan, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS One.

"C15:0 memiliki banyak manfaat dibandingkan omega-3 yang melindungi terhadap aterosklerosis dan peradangan pembuluh darah, serta asma, alergi, radang sendi, penyakit paru-paru, dan penyakit metabolik," kata Venn-Watson. 

Dijelaskan pula bahwa C15:0 telah terbukti menstabilkan membran sel dan melindungi sel dari stres oksidatif, terutama seiring bertambahnya usia. Stabilitas ini menjelaskan mengapa orang dengan tingkat C15:0 lebih tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis dan bahkan dapat hidup lebih lama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement