Ahad 26 Jun 2022 18:47 WIB

Mentan Ajak Ribuan Petani di Sulsel Bersama Antisipasi Krisis Pangan Global

Penas Petani Nelayan XVI direncanakan diselenggarakan pada tahun 2023.

Mentan saat membuka kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022 di Maros, Sulsel, Sabtu (25/6/2022).
Foto: Dok. Kem
Mentan saat membuka kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022 di Maros, Sulsel, Sabtu (25/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong penguatan komoditi lokal untuk kemandirian pangan demi meningkatkan kesejahteraan petani serta mengantisipasi krisis pangan global yang saat ini sedang melanda dunia. Mentan mengajak semua pihak bersama berkontribusi terhadap upaya pencapaian ketahanan pangan. Menurutnya, setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung-lumbung pangan dan cadangan pangan untuk ketahanan pangan daerah.

“Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah, termasuk potensi komoditas lokal, sehingga akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani," kata Mentan saat membuka kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022 di Maros, Sulsel, seperti dilansir dari Antara, Ahad (26/6/2022).

Baca Juga

Momen Pra Penas 2022 yang dihadiri berbagai kalangan, mulai dari petani yang tergabung dalam KTNA, Perhiptani, penyuluh, hingga peneliti bidang pertanian, Mentan Syahrul menekankan agar semua pihak bersama pemerintah menghadapi ancaman krisis pangan.

“Pertanian modern harus diperkuat, langkah extra ordinary harus dilakukan. Smart farming, pemanfaatan inovasi teknologi di era Revolusi Industri 4.0 seperti pemanfaatan Internet of Things (IoT), Drone, Robot Construction, Artificial Intelegent (AI),” tambahnya.

Sebagai informasi, kegiatan Pra Penas Petani Nelayan Tahun 2022 ini merupakan forum pertemuan pendahuluan sebelum acara Penas Petani Nelayan XVI yang direncanakan diselenggarakan pada tahun 2023 di Provinsi Sumatra Barat. 

Setidaknya hadir lebih dari lima ribu orang dalam kegiatan ini, dengan tujuan meningkatkan motivasi serta gairah petani, nelayan, petani hutan, serta masyarakat pelaku agrobisnis dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement