Sabtu 11 Jun 2022 05:58 WIB

Harga Cabai Rawit Merah di Yogyakarta Tembus Rp 85 Ribu 

Stok cabai rawit sampai saat ini masih aman dan terkendali.

Rep: c01/ Red: Fernan Rahadi
Alifia Ramadanti (26), salah satu pedagang cabai di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Foto: Fitria Nurochimah
Alifia Ramadanti (26), salah satu pedagang cabai di Pasar Beringharjo, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Harga komoditas bahan pangan kembali mengalami kenaikan. Di Pasar Beringharjo Yogyakarta, harga cabai rawit merah, Jumat (10/6/2022) terpantau mencapai angka Rp 85 ribu per kilogram.

Staf Pengawasan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sumarno mengatakan harga cabai rawit merah terendah pernah berada pada kisaran Rp 15 ribu per kilogram. Ia juga menjelaskan kenaikan harga cabai rawit merah terjadi secara berangsur-angsur.

Sumarno menambahkan, harga cabai rawit merah sifatnya fluktuasi. Artinya, harga cabai terus mengalami kenaikan dan penurunan sesuai dengan permintaan dan penawaran.

"Harga cabai ini naik karena lahan sentra untuk produksi cabai di lahan pertanaian, di hulunya sana banyak ditanami tembakau. Juga ada penyakit patek sehingga untuk produksi cabai berkurang,” kata Sumarno saat ditemui di Kantor Dinas Perdagangan Yogyakarta pada, Jumat (10/6/2022).

Meskipun mengalami kenaikan yang cukup signifikan, namun Sumarno mengatakan stok cabai rawit sampai saat ini masih aman dan terkendali. Pasokan cabai rawit merah di Kota Yogyakarta berasal dari tiga wilayah, yaitu Magelang, Bantul, dan Sleman.

Senada dengan yang diungkapkan oleh Sumarno, salah satu pedagang cabai di Pasar Beringharjo, Alifia Ramadanti (26) mengatakan stok cabai rawit masih aman meski terjadi kenaikan harga. Kendati stok cabai aman, namun kondisinya banyak yang basah dan busuk sehingga perlu dilakukan penyortiran sebelum dipasarkan.

"Ngaruh sih, mbak (dampak kenaikan harga terhadap penjualan-Red) tetapi nggak begitu banyak karena kan memang dibutuhkan. Jadinya, ya menurun tetapi tidak begitu banyak," ujar Alifia.

Kenaikan harga bahan pangan ini tidak hanya memengaruhi penjulan tetapi juga pembelian dari konsumen. Partini (47) mengatakan ia mengurangi jumlah pembelian cabai ketika terjadi kenaikan harga.

"Saya sekarang kalau beli ngirit. Lebih sedikit. Tadinya setengah kilo. Ya, sekarang cuma seperempat," katanya.

Dari hasil pantauan Republika di Pasar Beringharjo, harga yang melambung tinggi tidak hanya terjadi pada cabai rawit merah saja.  Harga untuk cabai merah keriting, kemarin mencapai Rp 65 ribu per kilogram sementara harga cabai merah besar terpantau Rp 70 ribu per kilogram.

Selain itu, kenaikan harga juga terjadi pada komoditi bawang merah. Harga bawang awalnya berkisar Rp 20 ribu per kilogram, tetapi saat ini harganya mencapai Rp 47 ribu per kilogram. 

Kenaikan harga bawang ini dikarenakan para petani bawang di wilayah Brebes, yang merupakan pemasok utama bawang merah mengalami gagal panen akibat banjir.

Sebelumnya, kenaikan bahan pangan lain juga terjadi pada telur ayam yang sempat mencapai harga Rp 30 ribu per kilogram. Namun, Sumarno menjelaskan untuk harga telur ayam sekarang sudah mengalami penurunan sebesar Rp 2.000.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement