Senin 06 Jun 2022 08:14 WIB

50 Orang Tewas dalam Penembakan di Gereja Katolik Nigeria

Polisi masih menyelidiki penembakan gereja yang dilakukan sekelompok orang di Nigeria

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang berjalan di Gereja Katolik St. Francis di Owo Nigeria, Ahad, 5 Juni 2022. Anggota parlemen di barat daya Nigeria mengatakan lebih dari 50 orang dikhawatirkan tewas setelah orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak di sebuah gereja.
Foto: AP Photo/Rahaman A Yusuf
Orang-orang berjalan di Gereja Katolik St. Francis di Owo Nigeria, Ahad, 5 Juni 2022. Anggota parlemen di barat daya Nigeria mengatakan lebih dari 50 orang dikhawatirkan tewas setelah orang-orang bersenjata melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak di sebuah gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Orang-orang bersenjata menyerang Gereja Katolik St Francis di Kota Owo, barat daya Nigeria selama misa pada Ahad (5/6/2022). Penembakan ini menewaskan sedikitnya 50 orang termasuk wanita dan anak-anak.

"Sekelompok orang bersenjata menembaki orang-orang di luar dan di dalam gedung gereja, membunuh dan melukai jemaat," kata juru bicara polisi untuk negara bagian Ondo, Funmilayo Ibukun Odunlami.

Baca Juga

Odunlami menambahkan, polisi sedang menyelidiki motif serangan itu. Gubernur Negara Bagian Ondo, Arakunrin Oluwarotimi Akeredolu, mengunjungi lokasi serangan dan orang-orang yang terluka di rumah sakit. Dia menggambarkan insiden penembakan itu sebagai "pembantaian besar" yang seharusnya tidak boleh terjadi lagi.

"Sangat menyedihkan ketika Misa Kudus berlangsung, orang-orang bersenjata tak dikenal menyerang Gereja Katolik St. Fransiskus, banyak orang yang dikhawatirkan tewas dan banyak lainnya terluka," kata juru bicara Gereja Katolik di Nigeria, Pendeta Augustine Ikwu.  

Ikwu mengatakan, uskup dan imam dari paroki selamat dari serangan itu tanpa cedera. Seorang dokter di sebuah rumah sakit di Owo mengatakan kepada Reuters, setidaknya 50 jasad telah dibawa ke dua rumah sakit di kota itu.  Dokter yang menolak disebutkan namanya itu juga mengatakan, rumah sakit membutuhkan donor darah untuk mengobati korban luka.

Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari mengutuk serangan itu. Dia menyebut serangan itu sangat "keji". Sekelompok geng bersenjata kerap melakukan serangan dan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan. Penculikan dan serangan sebagian besar terjadi di wilayah barat laut. Sementara di barat daya, serangan seperti ini jarang terjadi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement