Ahad 29 May 2022 04:10 WIB

Eril Melarang Ibunya Turun ke Sungai Hingga Teriakan Help

Eril berteriak HELP dan keluarga yang ada di pinggir berlari mencarinya.

Rep: Mabruroh/ Red: Agus Yulianto
Elpi Nazmuzaman, Paman Eril saat memberikan keterangan pencarian Eril yang hanyut di Sungai Aaree Swiss, di Gedung Sate, Bandung, Jabar, Jumat (27/5).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Elpi Nazmuzaman, Paman Eril saat memberikan keterangan pencarian Eril yang hanyut di Sungai Aaree Swiss, di Gedung Sate, Bandung, Jabar, Jumat (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus Sungai Aare, Swiss telah menelan putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz pada Kamis (26/5/2022) pagi. Pria yang akrab disapa Eril itu ternyata sempat berteriak Help-Help sebelum hilang terbawa derasnya arus sungai Arae di Bern, Swiss.

Hal ini diungkapkan adik kandung Ridwan Kamil, Elpi Nazmuzaman yang menceritakan musibah yang menimpa ponakannya, Eril. Elpi bercerita dengan sesekali terhenti dan suaranya menghilang karena kesedihan yang tak bisa dibendungnya.

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Elpi menceritakan bahwa ponakannya adalah seorang laki-laki yang memiliki kepedulian tinggi dan seorang dengan penuh tanggung jawab.

 

 

photo
Sejumlah pengunjung menikmati arus Sungai Aare di Swiss dengan berselancar. - (EPA-EFE/ANTHONY ANEX)

 

Sebagai seorang atlet renang, Eril juga memiliki sertifikat diving, maka tidak heran bila sebelum berenang dia akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Termasuk kata dia, memastikan arus air, titik renang, dan bahkan melarang ibunya turun ke sungai.

"Dia memastikan siapa yang layak turun dan tidak turun, lalu tiga orang yang boleh turun dengan melihat persiapan dan dia mengambil posisi paling belakang karena ingin memastikan semua dalam posisi paling safety," kata Elpi, Sabtu (28/5/2022).

"Jadi memang pada saat penentuan titik juga ada lansia dan anak-anak di sekitar sungai, sehingga harusnya ukurannya safety, tapi karena ponakan kami ini (sedikit terisak) pemuda yang bertanggung jawab, insting alamiahnya walaupun tidak diminta (Eril)  menjaga kelompok termasuk memastikan bahwa ibunya tidak ikut turun," tuturnya.

Berdasarkan penuturan keluarga, setelah renang, Eril juga memastikan dua orang naik ke permukaan. Begitu keduanya sampai di atas, entah bagaimana tiba-tiba arus semakin deras dan menyeret jauh tubuh Eril yang belum sempat naik.

"Eril berteriak 'help' dan keluarga yang ada di pinggir berlari mencari, teriakan help ini terdengar warga yang ada di pinggiran sungai dan langsung menelpon polisi. Jadi ketika keluarga bertemu dengan polisi, polisi sudah mengetahui kejadiannya. kami berterima kasih atas kesigapan otorita setempat," kata Elpi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement