Syahril mengatakanm kasus cacar monyet di Indonesia hingga saat ini masih nihil. Meski begitu, masyarakat diimbau tetap mewaspadai penularan cacar monyet.
"Sebagian kasus berhubungan dengan adanya keikutsertaan pada pertemuan besar yang dapat meningkatkan risiko kontak, baik melalui lesi, cairan tubuh, droplet, dan benda yang terkontaminasi," katanya.
Syahril menjelaskan, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah memutakhirkan situasi dan frequently asked questions (FAQ) terkait cacar monyet yang dapat diakses melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.
Selain itu, revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet juga dilakukan dengan menyesuaikan situasi dan update WHO. Pembaruan berisi mengenai surveilans, tata laksana klinis, komunikasi risiko, hingga pengelolaan laboratorium.
"Kemenkes juga mempersiapkan kapasitas laboratorium pemeriksaan dan rujukan," katanya.