Kamis 19 May 2022 23:45 WIB

Jerman Hadapi Lonjakan Kekerasan Kelompok Neo Nazi

Serangan kelompok neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan melonjak 40 persen

Jerman mencatat 169 serangan yang dilakukan oleh kelompok neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan dalam tiga bulan pertama tahun ini
Jerman mencatat 169 serangan yang dilakukan oleh kelompok neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan dalam tiga bulan pertama tahun ini

REPUBLIKA.CO.ID., BERLIN -- Jerman mencatat 169 serangan yang dilakukan oleh kelompok neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan dalam tiga bulan pertama tahun ini, menurut laporan resmi pada Rabu (18/5/2022).

Insiden kekerasan sayap kanan melonjak 40 persen pada Januari, Februari, dan Maret ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut catatan polisi. Kementerian Dalam Negeri merilis angka tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan parlemen oleh kubu oposisi Partai Kiri.

Baca Juga

Otoritas Jerman mencatat 3.605 kejahatan bermotif politik oleh ekstremis sayap kanan antara Januari dan Maret ini, naik dari 3.467 kasus pada periode yang sama tahun lalu. Kejahatan ini termasuk menyebarkan propaganda rasis, penghinaan di media sosial, ancaman, pembakaran, dan serangan fisik.

Menurut catatan polisi, anggota kelompok neo-Nazi dan ekstremis sayap kanan melakukan 169 serangan kekerasan dalam tiga bulan pertama tahun ini, naik dari 123 kasus Januari-Maret lalu.

Pihak berwenang di ibu kota Berlin melaporkan 26 insiden kekerasan sayap kanan sepanjang tahun ini, diikuti oleh 13 serangan di negara bagian tetangga Brandenburg, dan 12 di negara bagian tenggara Bavaria. Setidaknya 92 orang terluka dalam serangan ini, menurut catatan polisi.

Radikalisasi di kalangan ekstremis sayap kanan, dan lonjakan serangan kekerasan dalam beberapa bulan terakhir, telah menimbulkan kekhawatiran serius oleh pejabat setempat.

“Pemahaman kanan jauh adalah ancaman terbesar bagi demokrasi kita dan ancaman ekstremis terbesar bagi orang-orang di negara kita,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser pekan lalu.

Pemerintah koalisi Kanselir Olaf Scholz mengumumkan "rencana aksi" baru pada Maret lalu untuk memerangi rasisme dan menjanjikan langkah-langkah yang lebih kuat untuk melawan peningkatan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok sayap kanan.

Dalam beberapa tahun terakhir negara ini telah menyaksikan meningkatnya rasisme dan xenofobia yang dipicu oleh propaganda kelompok sayap kanan, anti-Semit, dan anti-Muslim, termasuk partai oposisi utama Alternatif untuk Jerman, atau AfD.

Teror dari orang sayap kanan di Jerman telah merenggut nyawa sedikitnya 218 orang tak bersalah sejak 1989, menurut Amadeu Antonio Foundation. Kelompok hak asasi manusia telah lama mengkritik pihak berwenang karena meremehkan ancaman tersebut dan tidak serius menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh neo-Nazi.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/jerman-hadapi-lonjakan-dalam-kekerasan-kelompok-sayap-kanan/2591966
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement