Ahad 15 May 2022 20:30 WIB

Cegah Bencana di Pesisir Indonesia dengan Rehabilitasi Mangrove

Ekosistem mangrove dapat menjadi penyangga untuk mengurangi dampak bencana alam. 

Aktivis lingkungan dan relawan Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh menanam bibit mangrove di hutan ekowisata, Gampong Baroe, Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (5/3/2022). Penanaman mangrove di kawasan ekowisata yang memiliki luas sekitar 300 hektere lebih itu untuk menjaga dan mencegah daerah tersebut dari abrasi dan erosi, menjadi daerah penyangga, serta menjadi fungsi biologi dan ekonomis.
Foto:

BRGM mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan cara berkelanjutan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi. Beberapa contoh di antaranya seperti silvofishery, yang telah mulai dilakukan di Pulau Jawa dan coba diluaskan di wilayah lain yang menjadi target rehabilitasi mangrove.

BRGM juga sejak tahun lalu telah merintis sekolah lapanganmangrove yang berfokus pada rehabilitasiuntuk memperkenalkan masyarakat terkait ekosistem dan teknik penanamannya. Sekolah lapangan kedua dengan tematik berada di wilayah tambak diarahkan ke sosialisasi tambak ramah lingkungan.

Mereka juga berencana akan memulai pengenalan untuk pengembangan ekonomi kepada masyarakat dengan produk-produk yang berbasis ekosistem mangrove dalam bentuk peningkatan kapasitas, bantuan ekonomi produktif sampai kepada akses pasar.

Semua langkah itu dilakukan untuk mendukung upaya rehabilitasi mangrove dengan BRGM ditargetkan melakukan rehabilitasi di lahan seluas 600.000 hektare (ha) hingga 2024 di sembilan lokasi prioritas.

BRGM pada 2021 telah melakukan rehabilitasi di wilayah seluas 34.911 ha dari 33.000 ha yang menjadi target untuk tahun lalu. Indonesia sendiri memiliki lahan mangrove seluas 3.364.080 ha, menurut data Peta Mangrove Nasional (PMN) 2021. 

Jumlah itu terdiri dari 2.661.281 ha yang berada dalam kawasan dan 702.799 ha yang di luar kawasan dengan berbagai varian tutupan mulai dari kondisi baik sampai rusak. Jumlah itu memperlihatkan peningkatan dibandingkan 2013-2019 yang mencatat luasan 3.311.207 ha.

 

Untuk mencapai target tersebut, Mryna menyoroti, pentingnya peran masyarakat untuk melakukan rehabilitasi mangrove yang akan bermanfaat dalam kaitannya dengan mitigasi bencana. Pada akhirnya kesuksesan rehabilitasi mangrove akan berkontribusi terhadap upaya pengurangan risiko bencana di wilayah pesisir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement