Jumat 13 May 2022 21:31 WIB

Delegasi G20 Kunjungi Pameran UMKM dan Jajal QRIS di Denpasar

UMKM perlu dilatih agar tidak canggung saat menghadapi teknologi digital.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang delegasi G20 memilih produk dari pelaku UMKM Bali saat eksibisi digitalisasi sistem pembayaran untuk UMKM di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (13/5/2022). Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang bertujuan memperkenalkan metode pembayaran digital yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada delegasi yang berfungsi untuk memudahkan UMKM dalam bertransaksi.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Seorang delegasi G20 memilih produk dari pelaku UMKM Bali saat eksibisi digitalisasi sistem pembayaran untuk UMKM di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Werdhi Budaya Art Centre, Denpasar, Bali, Jumat (13/5/2022). Kegiatan yang digelar oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tersebut merupakan rangkaian acara G20 yang bertujuan memperkenalkan metode pembayaran digital yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) kepada delegasi yang berfungsi untuk memudahkan UMKM dalam bertransaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Peserta seminar internasional "Digital Transformation for Financial Inclusion of Women, Youth, and MSMEs to Promote Inclusive Growth" yang diselenggarakan Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI) dalam rangkaian forum G20 di Bali, Jumat (13/5/2022), mengunjungi stan pameran UMKM di Taman Budaya Art Center, Denpasar, serta mencoba pembayaran digital QR Code Indonesia Standard atau QRIS.

Puluhan delegasi G20 bersama perwakilan Bank Indonesia dan Pemprov Bali, mengunjungi stan pameran UMKM "Bali Bangkit" di Taman Budaya Art Center untuk menyaksikan berbagai hasil kerajinan, seperti kain endek, aneka cenderamata, lukisan, tas, dan lain sebagainya. Usai berkeliling melihat produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sejumlah delegasi mencoba metode pembayaran menggunakan QRIS.

Baca Juga

Mereka mengapresiasi cara pembayaran ini yang dinilai sangat efisien, tidak ribet dan layak digunakan pada masa pandemi Covid-19. "Banyak produk UMKM di tempat ini dan semua begitu menarik untuk dilihat. Saya sangat terkesan melihat produk-produk asli Bali yang begitu indah dari hasil rajutan tangan para pelaku UMKM di sini," kata delegasi Singapura, Isvary Sivalingam.

Menurut Isvary Sivalingam, produk UMKM yang dipajang dalam pameran "Bali Bangkit" ternyata juga bisa dilihat dalam platform digital. Penjualan produk dengan cara digital ini memang cara yang terbaik saat masih pandemi Covid-19.

Isvary juga baru mencoba metode pembayaran dengan menggunakan QRIS. "Sangat luar biasa, karena lebih mudah. Melakukan transaksi tidak perlu bawa uang tunai," kata Isvary.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari, mengatakan, di era pandemi Covid-19, para pelaku UMKM diharapkan melek teknologi agar mereka mampu bersaing dan bertahan di masa pandemi. "Sebelum para pelaku UMKM di Bali beralih ke cara digital dalam melakukan pemasaran produknya, mereka terlebih dahulu dilatih agar tidak canggung saat menghadapi teknologi digital yang makin hari makin berkembang," ujarnya.

Pihak Bank Indonesia mengandalkan metode pembayaran secara efisien dengan menggunakan QRIS sebagai langkah dari kerangka kerja dalam memanfaatkan era digitalisasi yang sudah mulai diterapkan secara luas di masa pandemi. "Di sini, kita melihat bahwa penerapan QRIS telah membantu UMKM dalam melakukan berbagai macam transaksi pembayaran yang dibutuhkan pada masa pandemi," katanya.

Sementara itu, terkait delegasi yang mencoba QRIS, Yunita Resmi Sari menambahkan bahwa hal ini untuk menunjukkan kepada para delegasi G20 tentang suatu instrumen digital yang fungsinya sangat membantu UMKM untuk terhubung dengan perbankan, sehingga sangat bermanfaat di era pandemi Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement