REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI, Illiza Sa'adudin Djamal, menyoroti konten Youtube Podcast Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay.
Ia meminta masyarakat memboikot kanal Youtube Podcast Deddy Corbuzier jika konten berjudul 'Tutorial jadi G4y di Indo!! = Pindah ke Jerman' yang tayang pada 7 Mei 2022 itu tidak dihapus dari kanal Youtube miliknya.
"Konten tersebut sangat tidak layak dan tidak mendidik. Dari memberikan panggung dengan mengundang pasangan gay itu saja sudah sangat tidak mencerminkan budaya kita," kata Illiza, kepada Republika, Senin (9/5/2022).
Menurut Illiza, berbahaya jika konten tersebut dibiarkan. Sebab hal tersebut dinilai sama saja dengan mempromosikan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender).
"Ini sangat bertentangan dengan negara kita, negara yang beragama, apalagi bagi Islam, perbuatan tersebut sangat dilaknat," ujar dia.
Politikus PPP tersebut meyakini semua agama di Indonesia melarang LGBT. Dalam hukum Indonesia juga disebutkan bahwa pernikahan sesama jenis telah melanggar UU tahun 1974 tentang Perkawinan, yang menyebutkan perkawinan yang dianggap sah berdasarkan perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita.
"Islam sangat tegas, bahwa perbuatan tersebut jelas dilarang. Hal ini berdasarkan nas Alquran surah al-A'raf ayat 80-80, "Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka, 'Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas," terangnya.
Dia mengecam aksi Deddy Corbuzier yang mengundang pasangan gay tersebut. Seharusnya Deddy sebagai public figur lebih berhati-hati lagi dalam membuat konten.
"Kita menentang keberadaan LGBT bukan membenci orangnya tapi perilaku penyimpangan seksual yang mereka lakukan kita meminta agar pemerintah benar benar konsen melakukan penertiban dan sebagainya," ucapnya.
Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh Deddy Corbuzier serta meminta agar konten tersebut dapat dihapus. Dirinya juga mengimbau kepada para konten kreator di Indonesia agar lebih bisa selektif dalam membuat konten.
"Kita juga mengimbau kepada para konten kreator agar bisa memilah dan memilih serta membuat konten yang lebih edukatif," ujar dia.