Senin 09 May 2022 12:14 WIB

9 Langkah Cegah Anak Tertular Penyakit Infeksi

Mengapa anak yang sangat kecil lebih mungkin kena infeksi?

Anak demam (ilustrasi). Ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh orang tua agar anak tidak mudah tertular penyakit infeksi.
Foto: republika/ yogi ardhi
Anak demam (ilustrasi). Ada sejumlah langkah yang bisa ditempuh orang tua agar anak tidak mudah tertular penyakit infeksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi sangat umum terjadi pada anak kecil, apalagi mereka sering melakukan kontak dekat dengan banyak anak lain. Sementara itu, penyakit menular dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang.

Setiap kali anak-anak bermain bersama, ada kemungkinan penyebaran infeksi. Hal ini terutama berlaku di antara bayi dan balita yang cenderung menggunakan tangan mereka untuk menyeka hidung atau menggosok mata dan kemudian memegang mainan atau menyentuh anak lain.

Baca Juga

"Anak-anak yang sangat kecil juga cenderung memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka dan sering menyentuh wajah mereka, membuat infeksi lebih mungkin terjadi," ujar dr Nina Dwi Putri SpA(K) dari Unit Kerja Koordinasi Infeksi Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui pesan singkat pada Senin (9/6/2022).

Nina mengatakan, agar anak-anak tetap bisa bermain dan beraktivitas yang aman, orang tua dapat menerapkan beberapa tips pencegahan infeksi. Ia memberikan beberapa anjuran untuk mencegah dan mengendalikan infeksi pada anak dari infeksi, berikut ulasannya:

1. Memberikan vaksin

Imunisasi adalah cara paling efektif untuk melindungi anak-anak dari berbagai infeksi tertentu pada masa kanak-kanak. Selain itu, imunisasi juga melindungi anak-anak yang terlalu muda untuk divaksinasi dan mereka yang memiliki kondisi medis yang menghalangi anak-anak untuk divaksinasi.

Imunisasi juga menghentikan penyebaran infeksi di masyarakat dengan memberikan kekebalan kelompok.

2. Tetap berada di rumah saat sakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut

Ketika anak sakit, apapun itu, baik batuk pilek, diare, demam, belekan, ruam-ruam, dan lain-lain, walaupun ringan, mereka hendaknya tinggal di rumah, kecuali perlu berobat ke dokter. Hal ini membantu mencegah penularan penyakit. Selain itu, anak-anak juga dapat beristirahat dengan baik sehingga pemulihannya bisa lebih cepat.

"Perlu diingat bahwa infeksi dapat menular beberapa hari sebelum gejala muncul dan sesudah gejala hilang. Pastikan anak sudah pulih baru beraktivitas kembali," ujar Nina.

3. Menghindari kerumunan, tempat yang terlalu ramai dan sirkulasi yang buruk

Ada beberapa penyakit yang gampang sekali ditularkan jika suasana terlalu padat dan sirkulasi udara buruk. Bayi baru lahir biasanya daya tahan tubuhnya belum terlalu sempurna, sehingga jika dibawa ke keramaian seperti pasar dan tempat lain, mudah sekali tertular penyakit.

4. Menjaga kebersihan

Salah satu cara sederhana namun penting untuk membantu mencegah penyebaran infeksi adalah mencuci atau membersihkan tangan. Cuci atau bersihkan tangan sebelum makan, setelah menggunakan kamar mandi, dan setelah menyentuh benda apa pun yang mungkin mengandung banyak kuman.

Sejak dini, orang tua dapat mengajarkan anak untuk membersihkan tangan dengan sabun dan air atau dengan pembersih tangan berbasis alkohol. Mengeringkan tangan dengan benar usai mencucinya juga penting, karena tangan yang masih lembap dapat menyerap lebih banyak kuman daripada tangan yang kering.

"Mengeringkan tangan juga dapat membantu menghilangkan kuman yang tidak terbilas selama mencuci tangan. Gunakan handuk bersih untuk mengeringkan tangan," kata Nina.

Selain itu, perawatan mulut yang baik juga sangat penting. Ajarkan anak untuk menyikat giginya setelah makan dan sebelum tidur. Ini dapat membantu mencegah infeksi di rongga mulut yang pada kondisi tertentu dapat menyebabkan komplikasi di organ lain seperti jantung, sinus dan otak.

6. Etika bersin dan batuk

Jangan lupa tutupi bersin dan batuk atau kenakan masker. Ketika orang batuk dan bersin, mereka dapat menyebarkan kuman dan virus.

Dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau masker, Anda dapat membantu menghentikan semprotan kuman ini. Buang tisu bekas ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya.

"Jangan gunakan tangan untuk menutupi batuk dan bersin karena kuman bisa masuk ke tangan, yang kemudian tanpa sadar dapat menularkan kepada orang lain, misalnya melalui berjabat tangan atau melalui benda yang telah disentuh, seperti gagang pintu," jelas Nina.

Jika tidak memiliki tisu, gunakan bagian dalam siku. Anak-anak juga harus didorong untuk melakukan ini sejak usia dini.

Untuk kebersihan luka, tutuplah luka dan lecet pada kulit dengan plester atau perban agar tetap bersih. Ini juga dapat mengurangi risiko infeksi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement