Kamis 05 May 2022 17:45 WIB

Pemkot Yogya Sebut Respon Cepat Aduan Terkait Pariwisata

Ada 13 jenis usaha pariwisata dan 17 sektor ekonomi kreatif di Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Yogya Sebut Respon Cepat Aduan Terkait Pariwisata (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pemkot Yogya Sebut Respon Cepat Aduan Terkait Pariwisata (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut merespon cepat informasi dan aduan dari wisatawan terkait pariwisata di masa libur Lebaran 2022. Melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, dibuka layanan aduan melalui nomor 08113870177.

Kepala Dispar Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko mengatakan, wisatawan yang ingin memberikan informasi maupun aduan terkait pariwisata di Kota Yogyakarta diharapkan dapat menghubungi nomor tersebut. Nomor itu, katanya, terdapat layanan voice call yang akan menanggapi setiap informasi ataupun aduan yang masuk selama 24 jam.

Baca Juga

Untuk sementara melalui layanan ini akan menanggapi 1x24 jam. Namun, lanjutnya, jika informasi atau aduan yang masuk tidak berkaitan dengan pariwisata, maka akan diteruskan kepada OPD terkait dalam jangka waktu 2x24 jam.

"Agar dapat memberi respon cepat terkait informasi dan pengaduan wisatawan, kami membuka layanan melalui nomor 081138701777 dengan menggunakan aplikasi WhatsApp," kata Wahyu.

Selama masa libur Lebaran ini, pihaknya juga sudah memastikan kesiapan dari usaha jasa pariwisata. Setidaknya, ada 13 jenis usaha pariwisata dan 17 sektor ekonomi kreatif yang beroperasi di Kota Yogyakarta.

"Usaha pariwisata dan sektor ekonomi kreatif ini akan memberikan pelayanan prima kepada pengunjung dan wisatawan yang datang," jelasnya.

Pada masa libur Lebaran ini Kota Yogyakarta dibanjiri banyak wisatawan maupun pemudik yang datang. Momen tersebut juga dimanfaatkan dengan baik sebagai promosi pariwisata. Selain itu, katanya, juga sebagai peluang untuk membuktikan bahwa pariwisata di Kota Yogyakarta aman dan nyaman dikunjungi.

"Momentum ini bisa menjadi promosi yang efektif atau juga bisa saja menjadi propaganda yang buruk tentang pariwisata kota Yogyakarta, tentunya kita tidak mau hal kedua ini terjadi," ujar Wahyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement