Ahad 01 May 2022 04:52 WIB

Trabzonspor Juara Liga Turki Setelah 38 Tahun

Trabzonspor mematahkan dominasi tiga klub asal Istanbul di Liga Super Turki musim ini

Para pemain Trabzonspor merayakan keberhasilan menjuarai Liga Super Turki musim ini setelah bermain imbang 2-2 melawan Antalyaspor di Medical Park Stadyumu, Trabzon, Ahad (1/5/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/STR
Para pemain Trabzonspor merayakan keberhasilan menjuarai Liga Super Turki musim ini setelah bermain imbang 2-2 melawan Antalyaspor di Medical Park Stadyumu, Trabzon, Ahad (1/5/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Trabzonspor dinobatkan sebagai juara Liga Turki untuk pertama kalinya dalam 38 tahun pada Ahad (1/5/2022) dini hari WIB, memicu perayaan besar di antara ribuan penggemar tuan rumah di dalam dan di luar stadion. Trabzonspor merebut gelar dengan hasil imbang 2-2 melawan Antalyaspor di Medical Park Stadyumu, Trabzon membuat mereka unggul sembilan poin dari Fenerbahce yang berada di posisi kedua dengan tiga pertandingan tersisa hingga akhir musim.

Trabzonspor memulai dengan cepat ketika striker Denmark Andreas Cornelius membuat mereka unggul setelah tiga menit. Namun Antalyaspor melakukan yang terbaik untuk merusak pesta dengan menyamakan kedudukan pada menit ke-51.

Baca Juga

Tuan rumah unggul untuk kedua kalinya pada menit ke-62 melalui pemain internasional Turki Dorukhan Tokoz, hanya untuk kebobolan lagi 10 menit sebelum akhir. Namun tambahan satu poin sudah cukup, karena Trabzonspor memiliki rekor head-to-head yang lebih baik daripada Fenerbahce dan tidak bisa dikejar.

Galatasaray, Fenerbahce dan Besiktas, semuanya bermarkas di Istanbul, telah mendominasi kompetisi domestik Turki selama beberapa dekade. Ketiganya memenangkan 57 dari 65 gelar Liga Super Turki selama bertahun-tahun.

Trabzonspor menjadi klub pertama yang mematahkan dominasi tiga klub besar Istanbul dalam menjuarai Liga Turki ketika mereka merebut trofi pada musim 1975-1976.

Itu memulai periode dominasi dan mereka memenangkan lima gelar berturut-turut, sebelum menambahkan satu lagi pada 1983-1984, sehingga mendapat julukan "Badai Laut Hitam."

"Gelar terakhir diraih jauh sebelum saya lahir," kata gelandang tengah berusia 22 tahun Abdulkadir Omur dikutip Reuters. "Itu adalah mimpi seumur hidup. Saya sangat bangga."

Trabzonspor hampir saja memenangkan gelar lagi dalam beberapa kesempatan, terutama pada musim 2010-2011. Namun kerinduan para penggemar akan trofi liga akhirnya terwujud sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement