Ini Tips Mudik Lancar dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil

Sabtu 30 Apr 2022 20:37 WIB

 Ini Tips Mudik Lancar dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Foto:  Dr Ari Fahrial Syam. Foto: UI Ini Tips Mudik Lancar dari Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Foto: Dr Ari Fahrial Syam.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Saat ini, sebagian dari masyarakat Indonesia sudah mulai bergerak menuju kampung halaman untuk melakanakan mudik lebaran. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipastikan agar mudik berjalan lancar. 

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat pulang kampung.

Baca Juga

"Pertama, istirahat cukup sebelum berangkat terutama bagi pemudik yang menggunakan jalan darat. Ini mengingat waktu sampai ke tempat tujuan tidak bisa diprediksi," ujar Ari saat dihubungi Republika, Sabtu (30/4/2022).

Kedua, dia melanjutkan, bagi pemudik yang memang kebetulan membawa kendaraan sendiri, sebaiknya ada beberapa anggota keluarga yang siap membawa kendaraan secara bergantian. Ketiga, manfaatkan tempat istirahat untuk bisa melakukan olah raga kecil dan bisa melakukan gerakan relaksasi khususnya kaki, tangan, dan leher. Keempat, manfaatkan juga tempat istirahat untuk bisa buang air kecil agar jangan sampai menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing.

Kelima, bagi para pemudik yang tetap ingin melakukan ibadah puasa diusahakan agar perjalanan mudik pada saat sehabis buka. Keenam, jangan membeli makanan dan minuman di pinggir jalan mengingat kualitas makanan dan minuman yang belum tentu terjaga dengan baik karena selalu terpapar dengan panas, terutama untuk makanan dan minuman rumahan (hand made).

Ketujuh, Ari meminta bagi para pemudik yang akan membawa makanan untuk bekal selama perjalanan usahakan membawa makanan kering. Jika tetap juga ingin membawa bekal makanan selama perjalanan harus diperhatikan bahwa makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi kurang dari 6-8 jam setelah pembuatan.

"Delapan, jangan lupa membawa obat-obatan sederhana antara lain obat anti diare, obat sakit kepala, obat anti alergi, obat anti mual-muntah khususnya untuk mencegah mabuk perjalanan serta obat sakit maag," katanya.

Sembilan, ia meminta pemudik jangan lupa membawa obat-obatan rutin dikonsumsi untuk penderita penyakit kronis, misalnya penderita kencing manis, tekanan darah tinggi (hipertensi), penderita asma, kolesterol tinggi, dan asam urat. Sepuluh, mudik pada malam hari merupakan pilihan yang tepat mengingat suhu udara yang lebih dingin dan perjalanan yang lebih lenggang.

"Nomor 11, hindari membawa barang bawaan berlebihan. Lebih baik barang bawaan khususnya oleh-oleh dipaketkan terlebih dahulu," ujarnya.

Nomor 12, Ari meminta selama perjalanan fasilitas dari aplikasi google map atau waze bisa menjadi petunjuk mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan yang berat. Nomor 13 atau terakhir yaitu semua baterai  gawai sudah terisi penuh, jangan lupa membawa power bank dan kabel USB penghubung untuk mengisi baterai gawai dari kendaraan. 

"Gawai bisa digunakan sebagai media informasi info jalan dan mengisi kejenuhan/stres dalam melawan kemacetan," katanya.