Jombang - Hari ke-4 ekskavasi oleh tim arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim di situs Pendegong, peneliti temukan potongan kepala Nandi. Temuan ini menguatkan dugaan para arkeolog bahwa di situs yang berada di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, itu terdapat bangunan lain yang biasa disebut Perwara.
Perwara ini biasanya berbentuk candi pendamping bangunan candi utama. Dan biasanya ada tiga bangunan yang difungsikan sebagai Candi Wahana.
Ketua Tim Ekskavasi Situs Pandegong, Albertus Agung Vidi Susanto menjelaskan, temuan terbaru di hari ke empat ini ditemukan pada sore hari, sebuah potongan kepala Nandi.
“Kepala Nandi ini ditemukan di kedalaman 60 sentimeter,” terang Vidi, Minggu (17/4/2022).
Kika dari eksistingnya kenampakan pertama, potongan kepala Nandi ini berada, di bawah struktur baru yang dulu ada pagar, bergambar naga. “Nandi ini mempunyai tinggi 80 sentimeter, lebar 17, terus tebal 10 sentimeter,” ungkap Vidi.
Dikatakan Vidi, penemuan ini menambah kuatnya dugaan bahwa di Situs Pandegong ini terdapat Candi Wahana. Di mana posisi bangunan candi pendamping berada di barat bagian Candi Pandegong.
“Bisa jadi itu ada 3, kalau memang benar data kita satu Nandi itu, otomatis nantinya akan ada 3 bangunan lainnya, ada struktur, di situ akan ditempatkan wahana dari ke tiga dewa. Brahma itu biasanya angsa, terus dewa Wisnu itu garuda, terus Siwa itu Nandi. Karena temuannya hanya Nandi maka kita masih nguatkan di situ,” bebernya.
Ia menegaskan jika temuan potongan kepala Nandi menguatkan dugaan bahwa pada beberapa tahun yang silam pernah ada perusakan pada Situs Pandegong oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab.
“Jadi jelas selain data stavigasi tanah yang sudah teraduk, terus adanya sejumlah kerusakan yang kita jumpai pada struktrurnya, itu mengindikasikan bahwa Situs Pandegong ini sudah mengalami beberapa kali vandalism,” ucapnya.
Selain itu, imbuh Vidi, arkeolog juga memperdalam penggalian di lokasi sumuran candi. Selama dua hari terakhir, tim melakukan penggalian di sumuran dengan kedalaman 2,95 sentimeter.
“Kemarin kan sudah digali tapi belum menemukan dasar dari sumuran, itulah penyebabnya kita melanjutkan penggalian di sumurannya juga. Selain itu untuk menggali potensi-potensi yang masih ada di sumuran,” pungkas Vidi.