Sabtu 26 Mar 2022 05:50 WIB

Wamenag: Soal Haji Kita Diminta untuk Sabar

Saudi akan mengumumkan soal haji.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa
Foto: Republika/Fuji E Permana
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid mengatakan, masalah haji umat diminta untuk tetap bersabar menunggu kepastian dari Arab Saudi. Hal ini dia sampaikan dalam acara penutupan Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud di Jakarta pada Jumat (25/3/2022).

"Masalah haji tadi beliau setelah bertemu bapak wakil presiden, beliau menyampaikan bahwa kita semua diminta untuk sabar, karena pemerintah Arab Saudi masih menyiapkan segala sesuatunya," kata Zainut pada Jumat.

 

"Dan tentunya keputusan yang terbaik akan disampaikan karena ini menyangkut persoalan kesehatan keselamatan seluruh jamaah haji bukan hanya Indonesia tapi seluruh jamaah haji, jadi pertimbangannya harus betul-betul matang, jadi pak menteri agama (Saudi) urusan agama islam dan penyuluhan menyampaikan kepada pak wakil presiden, dan pak wakil presiden mengapresiasi kementerian Saudi yang sudah menangani penanganan covid dengan baik," lanjut Zainut.

 

Dia mengatakan, penanganan covid dengan baik terlihat dari jamaah umroh yang sekarang semakin leluasa beribadah di Saudi. Umat diminta untuk berdoa dalam menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi.

 

"Kami dari pemerintah Indonesia tetap terapkan tiga opsi, pertama tidak mungkin dengan kuota penuh, (kedua) kuota terbatas, dan ketiga seperti tahun lalu semoga tidak," kata Zainut.

 

Di samping itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyusun strategi investasi dana haji secara tepat. Wapres mengingatkan, pengelolaan dana haji yang diinvestasikan bisa memberikan manfaat berkelanjutan.

 

Wapres mengungkapkan, laporan yang ia terima mengenai saldo dana haji yang dikelola BPKH pada 2021 mencapai Rp 158,8 triliun. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dibanding tahun 2020. Hal ini juga diiringi dengan penambahan nilai manfaat, yang mencapai Rp 10,55 triliun atau bertambah 41,9 persen dibanding tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement