Kamis 17 Mar 2022 13:00 WIB

Dakwah Digital Bagi Milenial

Dakwah harus punya nilai positif menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang toleran.

KH. Nurul Badruttamam, S.Ag., M.A, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Masa Khidmat 2022-2027
Foto: dok pribad
KH. Nurul Badruttamam, S.Ag., M.A, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Masa Khidmat 2022-2027

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH. Nurul Badruttamam, S.Ag., M.A, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Masa Khidmat 2022-2027

Membincang dunia digital rasanya memang tidak akan pernah ada habisnya. Ketika dunia hanya berada dalam satu genggaman, proses komunikasi juga menjadi semakin instan. Hampir semua aspek kehidupan manusia terpengaruh digitalisasi, tak terkecuali dalam dunia dakwah.

Metode dakwah dengan digitalisasi berkembang pesat dan dinamis, Dakwah digital diharapkan dapat menyentuh masyarakat secara luas wabil khusus dapat menyasar generasi milenial. Istilah milenial pertama kali dikenalkan oleh pakar sejarah William Straus dan Neil Howe dari Amerika Serikat. Menariknya lahirnya generasi milenial bersamaan dengan dunia digital. Hal ini tentu saja mempengaruhi karakteristik generasi milenial yang cenderung bersikap terbuka, punya kepercayaan diri yang tinggi, dan mudah mengungkapkan ekspresi.

Dakwah dengan media digital tentu saja memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi milenial yang kesehariannya tidak terlepas dari perangkat digital. Keberadaan media sosial seperti Instagram, Tiktok, Youtube, Twitter, Facebook dan WhatsApp dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah yang dapat menyentuh generasi milenial secara langsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement