Ahad 06 Mar 2022 17:22 WIB

Sukabumi Dorong Ahli Kesehatan Masyarakat Jadi Garda Terdepan Cegah Penyakit

Orang sakit tidak mengalami sakit parah dan bisa sehat kembali.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sukabumi Dorong Ahli Kesehatan Masyarakat Jadi Garda Terdepan Cegah Penyakit (ilustrasi).
Foto: dok Humas UMS
Sukabumi Dorong Ahli Kesehatan Masyarakat Jadi Garda Terdepan Cegah Penyakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Para ahli kesehatan masyarakat di Kota Sukabumi didorong untuk meningkatkan derajat kesehatan warga. Khususnya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKM) Kota Sukabumi secara virtual, Sabtu (5/3/2022). Dalam momen tersebut diharapkan para ahli kesehatan mendukung peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit khususnya di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga

''Pembangunan kesehatan menjadi urusan wajib baik dokumen pembangunan pemerintah pusat provinsi, dan kota/kabupaten,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Hal ini harus dipahami IAKMI sebagai wadah profesi ahli kesehatan yang sudah 51 tahun berdiri. Terutama pemahaman merasakan dan menyadari pembangunan kesehatan bukan sesuatu yang mudah.

Oleh karenanya kata Fahmi, sangat ditunggu perannnya (IAKM) sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan dan pengedalian penyakit. Contohnya orang yang sehat tidak jadi sakit dan orang sakit tidak mengalami sakit parah dan bisa sehat kembali.

''Para ahli kesehatan menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,'' kata Fahmi. Di sisi lain kompleksnya masalah kesehatan membutuhkan kolaborasi yang kuat antara sektor kesehatan dan yang lain makanya figur yang memimpin IAKMI adalah sosok lintas institusi.

Dalam artian mengkolaborasikan dan koneksikan dunia kesehatan infrastruktur menyambung dunia pendidiman dan lainnya. Hal ini karena kompleksnya kesehatan termasuk penganggaran.

''Memahami masa pandemi membutuhkan kolaborasi yang kuat dan ketika bencana 68 titik yang lalu terbesar di Jayaraksa. Di mana di satu titik saja masalahnya cukup kompleks,'' ungkap Fahmi. Di mana recovery tidak hanya kesehatan dan lingkungan saja melainkan berhubungan dengan mental karena banyak warga trauma.

Kegiatan muscab IAKMI kata Fahmi, diharapkan berjalan dengan lancar dan membuat program kerja dalam kerangka berkolaborasi dengan pemda. Terutama dalam membangun Kota Sukabumi yang sehat dari waktu ke waktu.

Ketua IAKM Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah mengatakan, organisasinya siap berkolaborasi dengan pemkot dalam pencegahan dan pengendalian penyakit. Terutama di masa pandemi dengan menggencarkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement