Sabtu 05 Mar 2022 07:01 WIB

Guru di Sukabumi Gelar Aksi Peduli Bantu Warga Terdampak Bencana

Total donasi yang terkumpul dari para guru sebesar Rp 38 juta.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Aparat kepolisian dan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi mengangkut material dampak banjir di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Senin (21/2/2022).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Aparat kepolisian dan petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi mengangkut material dampak banjir di Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Senin (21/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para guru di Kota Sukabumi bergerak mengumpulkan donasi untuk membantu korban bencana banjir dan longsor. Melalui wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), mereka berhasil mengumpulkan donasi hingga puluhan juta rupiah.

Penyaluran bantuan ini dilakukan di SMP 14 Sukabumi Jalan Garuda Kecamatan Baros, Jumat (4/3/2022). "Bantuan ini sebagai upaya mengamalkan visi PGRI Kota Sukabumi yakni berbakti, berbagi, dan berprestasi," ujar Ketua PGRI Kota Sukabumi Saepurohman Udung.

Dikatannya, PGRI berupaya membantu warga terdampak bencana. Sehingga, harapannya PGRI memberikan kontribusi terbaik bagi Kota Sukabumi.

 

photo
Puluhan pelajar SMP terdampak bencana banjir mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi di SMPN 6 Sukabumi, Rabu (2/3/2022). - (Republika/Riga Nurul Iman)

 

Ketua Pelaksana Kegiatan dari PGRI Kota Sukabumi Histato Dayanto Kobasah menambahkan, total donasi yang terkumpul dari para guru sebesar Rp 38 juta. Rencananya bantuan ini akan ditambah dari PGRI Provinsi Jawa Barat.

Histato menerangkan, bantuan diberikan kepada para siswa, guru, lembaga sekolah, dan masyarakat umum yang terdampak bencana. Misalnya untuk siswa terdampak bencana sebanyak 88 orang.

"Kami sampaikan terimakasih kepada keluarga besar PGRI yang memberikan donasi kepada warga terdampak musibah," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi yang hadir dalam acara penyaluran bantuan. 

Menurut Fahmi, selama 14 hari yang lalu berbagai kalangan telah melakukan intervensi penanganan bencana. Sehingga, kini masuk masa transisi setelah sebelumnya masuk tanggap darurat bencana.

"Dari evaluasi kegawatdaruratan selesai dan yang lainnya belum dikatakan tuntas karena ada pekerjaan infrastruktur yang harus dilakukan," ungkap Fahmi. 

Hal yang belum tuntas itu, kata dia, seperti sarana publik dan personal yakni rumah yang hancur akibat bencana. Sehingga, donasi PGRI kali ini dan hari mendatang sangat dibutuhkan, salah satunya karena perbaikan infrastruktur.

"Sebelum Ramadhan, perbaikan infrastruktur diharapkan bisa tuntas," ujarnya.

Aksi berbagi ini, lanjut Fahmi menunjukkan, PGRI bukan hanya membangun peradaban di dalam kelas. Melainkan membangun peradaban di luar kelas yakni memberikan bantuan ketika terjadi musibah dan membangun Sukabumi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement