Senin 07 Feb 2022 00:30 WIB

Warga di Geopark Ciletuh Sukabumi Diberdayakan Budidaya Lebah Madu

Budidaya lebah madu bisa menjadi kegiatan ekonomi baru dan berkesinambungan.

Rep: Riga Nurul Iman / Red: Agus Yulianto
Petani mengambil sarang madu yang dihasilkan lebah madu. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/hp.
Petani mengambil sarang madu yang dihasilkan lebah madu. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga di sekitar Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp) Kabupaten Sukabumi, diberdayakan melalui budidaya lebah madu. Pemberdayaan masyarakat tersebut merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa dan kampus PPM School of Management dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s).

Pelatihan dan praktik lapangan budidaya lebah madu dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu (4-5 Februari 2022) di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Kegiatan didahului tes antigen untuk seluruh peserta dan penyelenggara untuk memastikan kegiatan telah mematuhi protokol kesehatan dalam pengendalian penularan Covid-19.

"Pelatihan diikuti oleh sekitar 25 warga Kecamatan Ciemas yang terdiri dari kelompok pemuda, kelompok tani, dan kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah," ujar Dosen Pangampu mata kuliah Pengembangan Kepemimpinan PPM School of Management Yunita Andi Kemalasari, Ahad (6/2/2022). 

Dia mengatakan, pelatihan budidaya madu bekerja sama dengan Hengkara Honey Farm. Menurutnya, dalam satu kelompok yang berjumlah delapan mahasiswa PPM tersebut, juga memberikan bantuan berupa prasarana budidaya dan sejumlah ratu serta koloni lebah madu. Selain itu diberikan pelatihan pembukuan dan pencatatan keuangan.

Mahasiswa PPM juga memfasilitasi pengenalan awal aplikasi SiApik. Aplikasi yang dapat diunduh secara bebas ini dapat dimanfaatkan peserta pelatihan untuk mengelola keuangan dan memberikan perspektif cara mengatur keuangan secara lebih efektif.

"Intinya, kampus PPM berkomitmen untuk terus mendorong pemberdayaan masyarakat dan melibatkan para mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan sebagai bagian proses pembelajaran," ujar Yunita. 

Melalui kegiatan pemberdayaan ini, dia berharap, para mahasiswa bisa mengenal masyarakat, merasakan problem di masyarakat, dan bersama-sama dengan masyarakat mencari solusinya.

Kegiatan pemberdayaan di masyarakat ini kata Yunita, diharapkan juga bisa mendorong para mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan (leadership) dengan hati. Hal ini sangat diperlukan mengingat seorang pemimpin dituntut untuk tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga bisa memimpin dengan hati nurani.

Menurut Yunita, dengan mengimplementasikan materi kuliah melalui kegiatan pemberdayaan, para mahasiswa bisa memberikan manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat. Dengan demikian, pelatihan yang diberikan bisa memberi kontribusi untuk mendorong sektor perekonomian yang berkelanjutan.

Budidaya lebah madu juga cocok dilaksanakan di wilayah Desa Ciwaru, Sukabumi yang memiliki hamparan perkebunan mangga hingga sekitar 200 hektare dan sebelumnya belum pernah ada budidaya lebah madu. Dengan menginisiasi budidaya lebah madu di wilayah CPUGGp, para mahasiswa juga berharap bahwa masyarakat bisa makin mandiri dan tidak hanya menjadi penonton dari geliat ekonomi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Badan Pengelola CPUGGp Yudi Panca Yoga mengucapkan terima kasih kepada PPM dan para mahasiswa yang terlibat dalam proses pemberdayaan tersebut.  "Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya lebah madu merupakan terobosan yang baik dan menjadi salah satu bentuk kolaborasi mengembangkan potensi ekonomi di wilayah CPUGGp," ujar dia.

Yudi meyakini, dengan kualitas kampus PPM dan para mahasiswanya sehingga bisa menawarkan solusi ekonomi berupa budidaya lebah madu untuk masyarakat di wilayah CPUGGp. Di mana sektor ekonomi dan pemberdayaan masyarakat sangat penting karena optimalisasi ekosistem geopark harus sejalan dengan upaya mendorong perekonomian masyarakat.

Salah seorang peserta, Andi juga mengucapkan terima kasih atas pelatihan dan bantuan yang diberikan oleh kampus PPM dan mahasiswa kepada masyarakat di Kecamatan Ciemas. Menurutnya, budidaya lebah madu bisa menjadi kegiatan ekonomi baru dan berkesinambungan di wilayah Geopark Ciletuh.

"Kami baru tahu ternyata selain bisa diolah, komoditas mangga yang ada di wilayah kami juga sangat cocok untuk budidaya lebah madu," ujar Andi. 

Bahkan, selain sumber pakan lebah dari bunga mangga, di wilayahnya juga tersedia beberapa jenis pakan yang cocok dan berharap ini menjadi awal yang baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement