Selasa 01 Feb 2022 14:50 WIB

Pabrik Amoniak-1 Kembali Beroperasi Setelah 10 Tahun Mati

Pabrik amoniak diharapkan bisa membantu pasokan oksigen bagi RS yang membutuhkan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), produsen pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), berhasil mengoperasikan kembali Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1. Pabrik ini siap beroperasi kembali setelah 10 tahun berhenti karena terkendala pasokan bahan baku maupun kendala teknis di lapangan.
Foto: istimewa
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), produsen pupuk anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), berhasil mengoperasikan kembali Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1. Pabrik ini siap beroperasi kembali setelah 10 tahun berhenti karena terkendala pasokan bahan baku maupun kendala teknis di lapangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), berhasil mengoperasikan kembali Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1. Direktur Operasi dan Produksi PIM Jaka Kirwanto mengatakan, pabrik ini siap beroperasi kembali setelah sepuluh tahun berhenti karena terkendala pasokan bahan baku maupun teknis di lapangan. 

Jaka menyampaikan, beroperasinya Pabrik Amoniak-1 ini karena perusahaan memperbaiki dengan melakukan penggantian part-part (material) dan penyediaan bahan baku gas menjadi prioritas manajemen sehingga bisa hidup dua pabrik. 

Baca Juga

"Berkat arahan pemegang saham, manajemen PT PIM berhasil mengaktifkan kembali Pabrik Amoniak PIM-1," ujar Jaka dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (1/2/2022).

Jaka menceritakan, persiapan percobaan reaktivasi pabrik PIM-1 dimulai pada April 2021 dan dilanjutkan start up pabrik pada awal Januari 2022 secara bertahap. Kata Jaka, Pabrik Amoniak-1 kembali beroperasi dengan meneteskan amoniak pertama pada 29 Januari 2022.

Pengoperasian Pabrik PIM-1 ini, ucap Jaka, merupakan sejarah baru bagi PIM maupun Pupuk Indonesia sebagai holding. Jaka menyebut beroperasinya pabrik amoniak ini juga menjadi kado bagi PIM yang telah berusia 40 tahun pada 24 Januari 2022. 

"Ini merupakan satu titik terang dan harapan baru bagi PIM untuk dapat terus melangkah ke depan dan meningkatkan produksi amoniak dan pupuk urea sehingga dapat terus mengabdi untuk negeri," kata Jaka. 

Jaka mengungkapkan, PIM tetap melakukan langkah-langkah monitoring dan evaluasi terhadap beroperasinya Pabrik Amoniak-1 tersebut untuk tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk juga pengawasan terhadap kelestarian lingkungan. 

"Perjalanan masih panjang, kita belum sampai tujuan. Masih banyak yang harus kita selesaikan. Namun Pabrik Amoniak PIM-1 bisa berproduksi kembali, adalah langkah awal yang sangat krusial untuk kita syukuri," sambung Jaka.

Dalam setiap tetes produk amoniak yang diproduksi, ucap Jaka, hal tersebut merupakan kristalisasi dari komitmen manajemen; ketangguhan, daya juang, kesabaran dan kompetensi semua yang terlibat.

Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto berharap operasional pabrik PIM-1 dapat meningkatkan kapasitas produksi bagi Pupuk Indonesia grup. Selain itu, lanjut Bob, PIM juga dapat berkontribusi lebih besar atas pendapatan, serta mampu memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani, baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi. 

"Saat ini yang terpenting adalah bagaimana menjamin kepastian pasokan bahan baku, agar pabrik PIM-1 dapat terus beroperasi dan bisa meningkatkan realisasi produksinya," ungkap Bob. 

Vice President PKBL dan Humas PIM Nasrun menyampaikan dengan hidupnya pabrik amoniak-1 yang telah mati suri selama sepuluh tahun menambah semangat baru perusahaan sehingga saat ini PIM berhasil menghidupkan dua pabrik amoniak dan dua pabrik urea walaupun rate masih terbatas. 

"Pada akhir 2021 PIM juga sukses menghidupkan pabrik oksigen yang sudah mati suri selama 15 tahun demi untuk kemanusiaan membantu oksigen ke rumah sakit yang membutuhkan oksigen khususnya pasien paparan covid-19," ucap Nasrun.

Nasrun juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyaman saat start up pabrik yang menimbulkan suara bising. "Insya Allah dengan secara bertahap pabrik akan normal dan suara kebisinganpun akan hilang," kata Nasrun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement