Selasa 01 Feb 2022 00:15 WIB

Gejala Omicron Ringan yang Bisa Disangka Keracunan Makanan

Infeksi varian omicron dapat menimbulkan gejala yang dikira keracunan makanan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi sakit perut. Infeksi omicron dapat menyebabkan gejala yang tak ada kaitannya dengan masalah pernapasan. Penderitanya bisa saja mengalami gejala seperti saat keracunan makanan.
Foto: PxHere
Ilustrasi sakit perut. Infeksi omicron dapat menyebabkan gejala yang tak ada kaitannya dengan masalah pernapasan. Penderitanya bisa saja mengalami gejala seperti saat keracunan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang yang terkena varian omicron dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 menunjukkan gejala pilek (selesma). Namun, para ahli medis di Inggris telah mengingatkan ada tanda-tanda lain yang mungkin dianggap ringan seolah terasa seperti keracunan makanan.

Pejabat kesehatan Inggris mengatakan bahwa infeksi omicron dapat menyebabkan gejala yang tak ada kaitannya dengan masalah pernapasan. National Health Service (NHS) Inggris menyatakan, ada tiga gejala utama Covid-19, yakni batuk terus-menerus, suhu badan tinggi, dan kehilangan fungsi indra pengecap dan penciuman.

Baca Juga

Sementara itu, data memperlihatkan tiga gejala yang paling banyak diderita warga Inggris saat terinfeksi omicron, yakni batuk, kelelahan, dan sakit kepala. Namun data terbaru, infeksi omicron ini berbeda dari tiga gejala utama virus corona dan omicron sebelumnya yang telah ditetapkan oleh NHS.

Petugas medis di AS, dr Bill Admire mengatakan, kebanyakan orang yang terkena varian delta akan menderita beberapa bentuk masalah pernapasan. Gangguan utamanya ada di saluran pernapasan bagian atas.

"Tapi pada kasus omicron, makin banyak pasien yang mengeluhkan masalah pencernaan dan mengembangkan lebih banyak gejala," katanya dr Admire, dilansir The Sun, Senin (31/1/2022).

Berbincang dengan WPMI-TV, dr Admire mengatakan bahwa ada beberapa gejala terkait pencernaan yang dapat muncul ketika orang terkena infeksi omicron. Rasa mual, sakit perut, muntah, kehilangan nafsu makan, dan diare semua bisa menjadi tanda-tanda Covid-19 akibat omicron.

The Office for National Statistics (ONS) atau Badan Statistik Inggris menyatakan bahwa gejala yang paling jarang dilaporkan secara konsisten adalah sakit perut, diare, dan mual, atau muntah. Namun, para ahli mengatakan bahwa sementara mual atau muntah mungkin bukan tanda-tanda utama virus, mereka bisa jadi bersamaan dengan gejala lain.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki Covid-19 terkadang dapat mengalami gejala gastrointestinal. Dalam hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Microbiology, Immunology and Infection, para ahli menemukan bahwa mual dan muntah adalah dua gejala paling umum yang berada berdampingan dengan gejala utama Covid-19 lainnya, seperti sakit tenggorokan atau kehilangan fungsi indra rasa dan penciuman.

photo
Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Studi ini menunjukkan bahwa masalah seperti diare, mual dan muntah dapat dipicu oleh infeksi Covid-19. Alasan orang sakit, menurut mereka, adalah karena respons peradangan tubuh terhadap infeksi virus.

Data dari ONS juga menemukan bahwa gejala yang paling banyak dilaporkan menurun pada Desember 2021 dibandingkan dengan November 2021. Lalu, persentase orang yang melaporkan sakit tenggorokan meningkat pada bulan yang sama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement